Baru-baru ini saldo nasabah prioritas di Jawa Timur sebesar Rp1,4 miliar raib karena nasabah tersebut membocorkan data transaksi perbankan berupa kode OTP.
Pemimpin Kantor Cabang BRI Malang Kawi Mohammad Saleh mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi atas pengaduan raibnya dana nasabah tersebut.
Hasilnya ternyata, nasabah sendiri yang membocorkan kode OTP yang bersifat pribadi dan rahasia pada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga transaksi di internet banking dapat berjalan dengan sukses.
"BRI sangat menyesalkan kejadian tersebut, dimana yang bersangkutan merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering," katanya dikutip Jumat, 7 Juli 2023.
Baca juga: Bidik Nasabah Prioritas, Pegadaian dan BRI Jalin Kerja Sama Tawarkan Produk Unggulan |
Dia menekankan, perusahaan pelat merah tersebut terus mengimbau nasabah agar lebih berhati-hati dan tidak mengunduh, menginstal, maupun mengakses aplikasi tidak resmi.
BRI juga mengingatkan agar nasabah tetap menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan BRI, termasuk memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP)
Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, lanjutnya, BRI juga menghimbau agar nasabah tidak sembarang meng-install aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
"Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.
"Kami juga menghimbau hal yang sama ke masyarakat umum modus penipuan social engineering tersebut juga dapat terjadi di bank manapun," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News