"Mitratel terus melakukan pengembangan bisnis dan operasional pascapelaksanaan IPO pada November 2021 lalu, baik dari sisi finansial maupun operasional sesuai aspirasi dari para shareholder maupun market," ungkap Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 31 Maret 2022.
Dijelaskan Teddy, sapaan akrab Theodorus, transformasi digital yang dilakukan perusahaan mencakup integrasi teknologi, proses, dan budaya baru untuk meningkatkan efisiensi, nilai bagi pelanggan, berinovasi lebih cepat, dan menemukan peluang baru melewati tantangan revolusi industri 4.0.
"Dengan dimulainya era digital Mitratel dan penggunaan aplikasi terintegrasi OneFlux, pencanangan New Era Digital akan membuat Mitratel terus tumbuh melalui inovasi teknologi sehingga dapat menghasil value yang maksimal bagi shareholder," jelasnya.
Mitratel telah mengimplementasikan dua core aplikasi, yaitu ERP SAP S/4 Hana dan aplikasi CRM-TMS (Customer Relationship Management-Tower Management System) dengan nama OneFlux. Integrasi sistem ini akan meningkatkan customer experience melalui solusi terpadu kepada pelanggan, semua informasi tentang produk Mitratel dapat disampaikan dengan cepat.
Teddy mengungkapkan, dua core system ini dijadikan kunci dalam digitalisasi proses bisnis Mitratel. Hal tersebut didukung oleh penyiapan infrastruktur pendukung dan platform keamanan siber.
"Transformasi digital di tower business akan terus dilakukan oleh Mitratel dalam hal enhancement dan penyempurnaan guna mendukung implementasi 5G dalam waktu yang tidak lama lagi serta mengimplementasikan teknologi artificial intelligent dan big data untuk mendukung bisnis perusahaan," tutup Teddy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News