Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani
Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani

Kenaikan Cadangan Devisa Direspons Positif Pasar, Rupiah Unjuk Gigi

Husen Miftahudin • 08 Desember 2021 16:37
Jakarta: Nilai tukar rupiah kembali berhasil menggilas dolar Amerika Serikat (AS) di tengah positifnya data cadangan devisa Indonesia pada November 2021. Posisi cadangan devisa pada bulan tersebut mengalami peningkatan, setelah pada Oktober mengalami penurunan.
 
"Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup menguat 21 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 35 poin di level Rp14.357 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.378 per USD," ucap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam siaran persnya, Rabu, 8 Desember 2021.
 
Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa pada bulan laporan sebesar USD145,9 miliar atau naik tipis USD0,4 miliar dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar USD145,5 miliar. Peningkatan posisi cadangan devisa ini dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa sentra penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,3 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ini pun berada di atas standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor.
 
"Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tegasnya.
 
Selain itu, survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada November 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang masih terus menguat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2021 sebesar 118,5 atau lebih tinggi dari 113,4 pada Oktober 2021.
 
Penguatan IKK terutama didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini, tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 99,2 yang meningkat dari 91,8 pada bulan sebelumnya.
 
Di sisi lain, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini terpantau terus membaik dari bulan sebelumnya, meski masih tertahan pada area pesimis. Hal ini tercermin dari Indeks Ekonomi Saat Ini (IKE) November 2021 sebesar 99,2 meningkat dari 91,8 pada bulan sebelumnya.
 
"Ke depan, Bank Indonesia optimistis cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," papar Ibrahim.
 
Dari faktor global, Ibrahim mengungkapkan bahwa dolar AS melemah didorong oleh turunnya imbal hasil Treasury AS dan investor yang sedang menunggu data inflasi AS dan Tiongkok yang akan dirilis Kamis besok.
 
Sementara itu, Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan diumumkan Jumat lusa. Selera risiko investor dinilai meningkat atas indikasi bahwa varian omicron covid-19 tidak terlalu parah, meskipun vaksin yang ada tidak mampu memberikan perlindungan penuh.
 
Kemudian, indeks lowongan pekerjaan JOLTS AS yang akan dirilis hari ini diperkirakan akan menunjukkan bukti lebih lanjut dari pasar tenaga kerja yang lebih ketat. Menurutnya, hal ini akan meningkatkan taruhan untuk pengurangan aset Fed yang lebih cepat, yang pada gilirannya akan meningkatkan greenback.
 
"Pasar uang saat ini sepenuhnya dihargai untuk kenaikan suku bunga seperempat poin pada Juni 2022," jelas Ibrahim.
 
Selain itu, tingkat inflasi zona euro diprediksi bisa melebihi perkiraan ECB dalam jangka panjang, sehingga tidak ada alasan saat ini untuk meningkatkan program pembelian obligasi warisan ketika skema darurat berakhir pada Maret.
 
"Sementara itu, BOE (Bank Of England) dapat menunda menjadi bank sentral utama pertama di dunia yang menaikkan suku bunga lagi, berkat penemuan varian omicron covid-19. Di Fed, Presiden AS Joe Biden berencana untuk mengajukan lebih banyak calon untuk posisi terbuka di dewan bank sentral pada akhir Desember 2021," beber dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan