"Task force ini bertujuan sebagai platform koordinasi terintegrasi sektor jasa keuangan untuk membangun ekosistem keuangan berkelanjutan di Indonesia, termasuk keterlibatan dalam berbagai forum internasional," ucap Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, dalam siaran persnya, Rabu, 6 Oktober 2021.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai bahwa pelaku sektor jasa keuangan saat ini memang harus menyesuaikan dengan best practice secara global.
"Bank Mandiri sangat menyambut baik atas inisiatif ini, karena memang keharusan juga bagi kita untuk menyesuaikan dengan best practice secara internasional," tutur dia.
Sejalan dengan hal itu, saat ini penyaluran kredit kepada sektor energi terbaru dan terbarukan Bank Mandiri telah memiliki share sebesar 21 persen dari total kredit di sektor energi atau sudah tumbuh 18 persen dalam lima tahun terakhir.
Sementara itu, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menyampaikan apresiasi atas sejumlah kebijakan dan inisiatif yang dilakukan OJK terkait keuangan berkelanjutan.
"Saya mengucapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada OJK yang telah membuat Roadmap Keuangan Berkelanjutan 2021-2025 yang merupakan fase kedua dan juga inisiatif lainnya melalui penerbitan POJK serta hari ini dengan pembentukan task force keuangan berkelanjutan," kata Inarno.
Direktur Manajemen Risiko PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Faaris Pranawa juga mengapresiasi upaya OJK dalam pembentukan task force sebagai upaya untuk menyeragamkan pemahaman akan keuangan berkelanjutan.
"Kami senang sekali bisa hadir, karena menunjukkan leadership OJK untuk mendorong pembiayaan berkelanjutan ini sangat dibutuhkan, sehingga ke depan kita memiliki bahasa yang sama," jelas Faaris.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News