"Hal tersebut terindikasi dari Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang terjaga dalam zona normal dan Indeks Kerentanan Sistem Keuangan (IKSK) yang membaik," ungkap Bank Indonesia dikutip dari Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 37, Rabu, 6 Oktober 2021.
Terus membaiknya stabilitas sistem keuangan didorong oleh program vaksinasi yang dimulai pada awal 2021. Kondisi tersebut berhasil membuat kasus covid-19 turun dan mendorong mobilitas masyarakat, sehingga mampu menopang pemulihan ekonomi Indonesia.
Bank sentral menilai bahwa pencapaian ini merupakan wujud nyata sinergi kebijakan dan koordinasi yang erat antara Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas keuangan lainnya.
"Upaya Bank Indonesia untuk terus mengoptimalkan bauran kebijakan juga turut memengaruhi keberhasilan dalam meredam dampak pandemi serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," tutur BI.
Adapun intermediasi perbankan tercatat mulai tumbuh positif meskipun belum kuat, didorong oleh permintaan pembiayaan yang mulai meningkat seiring dengan membaiknya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT).
Selama semester I-2021, kredit tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59 persen (yoy) pada akhir semester. Perkembangan ini antara lain ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global.
"Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, namun korporasi pada beberapa sub-sektor Industri Pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan," pungkas Bank Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News