"Risiko tetap ada baik itu di bank tradisional maupun bank digital," kata Purbaya, dilansir dari Antara, Kamis, 11 November 2021.
Karena itu, ia menggarisbawahi pentingnya manajemen risiko dalam suatu perbankan terutama di saat pandemi saat ini. Inovasi dan transformasi digital sekarang tak lagi menjadi pilihan, namun sebuah keharusan untuk mempertahankan bisnis suatu perusahaan, terutama perbankan.
Dengan demikian, Purbaya menyebutkan perbankan seluruh dunia maupun Indonesia terus meningkatkan pelayanan digital untuk para nasabahnya agar bisa bertransaksi 24 jam dalam tujuh hari. "Nasabah membutuhkan layanan bank yang aman, baik secara digital maupun konvensional," ujarnya.
Ia berpendapat risiko yang tinggi cenderung lebih rentan terjadi kepada bank digital, terutama karena maraknya kejahatan siber saat ini. Oleh karena itu, berbagai regulator termasuk LPS akan terus ambil bagian dalam menjaga dan mengawasi digitalisasi perbankan yang semakin cepat sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News