Ilustrasi dana BP Tapera - - Foto: Shutterstock
Ilustrasi dana BP Tapera - - Foto: Shutterstock

Bahana TCW Kelola Dana Tapera dalam Bentuk KIK

Annisa ayu artanti • 18 Agustus 2020 14:12
Jakarta: Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) siap mengelola dana pemupukan dari Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
 
"Bahana TCW siap untuk mengelola dana Tapera, dimana kami mendapatkan mandat untuk pengelolaan KIK Pendapatan Tetap dan KIK campuran," kata Presiden Direktur Bahana TCW Edward Lubis dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Agustus 2020.
 
Edward menyampaikan KIK Pendapatan Tetap merupakan KIK yang investasinya ditempatkan pada sekurang-kurangnya 80 persen dari portofolionya dalam bentuk efek bersifat utang. Sementara, KIK Campuran merupakan KIK yang investasinya ditempatkan pada kombinasi efek bersifat ekuitas, efek bersifat utang dan instrumen pasar uang.

Adapun, pengelolaan investasi Dana Tapera akan berorientasi untuk jangka panjang, sehingga mayoritas dana kelolaan akan dialokasikan pada instrumen surat utang sebagai capital preservation.
 
Sedangkan, porsi investasi pada efek berupa saham akan relatif rendah dan hanya saham-saham yang masuk ke dalam kategori indeks acuan seperti saham dalam kategori indeks LQ45 atau indeks IDX 30, yang merupakan indeks saham unggulan paling likuid dan berfundamental baik.
 
Bahana TCW juga akan menempatkan porsi investasinya pada pasar uang untuk kebutuhan likuiditas jangka pendek. Bahana merupakan satu dari tujuh perusahaan aset manajemen yang terpilih BP Tapera untuk mengelola dana pemupukan. Pemilihan MI tersebut didasari dengan beberapa parameter seperti kinerja Manajemen Investasi, rekam jejak, dana kelolaan atau AUM, dan tingkat kepatuhan.
 
Sementara itu, dana yang akan dikelola ini berasal dari kolektif nasabah Tapera. Setiap manajemen investasi (MI) akan diberi mandat untuk mengelola sebagian dari total dana kelolaan Tapera. Total dana awal BP Tapera yang akan dikelola oleh tujuh MI tersebut direncanakan hingga mencapai Rp10 triliun pada 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan