"Ini lebih rendah dari bulan sebelumnya. Sementara kalau dihitung secara year on year-nya (yoy), IHK (Indeks Harga Konsumen) atau inflasinya adalah tiga persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam telekonferensi dari kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Maret 2020.
Adapun penyumbang inflasi pada periode bulan ini karena adanya kenaikan pada harga bawang merah dan emas perhiasan. Sedangkan penghambatnya akibat penurunan harga pada komoditas cabai merah, cabai rawit, dan kenaikan tarif angkutan udara.
Dengan angka ini, Perry masih optimistis sasaran inflasi tercapai di kisaran tiga persen plus minus satu persen atau berada di rentang kisaran dua hingga empat persen. Apalagi pemerintah sudah berkomitmen untuk menjaga pasokan bahan pangan di tengah kondisi penyebaran pandemi covid-19.
"Kami mendengar informasi dari beberapa daerah ada masalah pemenuhan kebutuhan pokok, dan instruksi Presiden jaga betul pasokan pangan dan pasokan bahan pokok ini sehingga harga-harga itu terjangkau, kebutuhan pokok itu terpenuhi," ungkap dia.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi Februari 2020 sebesar 0,28 persen. Dengan angka ini, maka inflasi tahun kalender 2020 sebesar 0,66 persen. Sementara inflasi tahun ke tahun alias year on year (yoy) adalah sebesar 2,98 persen.
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi Februari 2020 pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah bawang putih yang memberikan andil inflasi sebesar 0,09 persen. Lalu cabai merah 0,06 persen, daging ayam ras dan jeruk yang masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,02 persen.
Beberapa komoditas lainnya seperti rokok kretek filter, beras, minyak goreng, rokok putih, cabai rawit, bawang bombay, dan kentang memberikan sumbangan inflasi Februari 2020 masing-masing sebesar 0,01 persen. Sedangkan yang memberikan andil deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau adalah kacang panjang yang minus 0,01 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News