Proses yang telah dilakukan Kookmin Bank untuk menjadi pemegang saham pengendali masih terus berjalan, baik di regulator Indonesia maupun Korea Selatan. Untuk membuktikan komitmennya, Kookmin Bank bahkan telah menyuntikkan dana segar untuk mendukung likuiditas Bank Bukopin.
Akusisi Kookmin Bank terhadap Bank Bukopin dinilai menjadi pertanda positif di tengah lesunya sentimen pasar terhadap ekspansi bisnis dan perekonomian. Juga, diharapkan dapat memperkuat permodalan bank, mendukung likuiditas, hingga pengembangan bisnis bank di Indonesia.
Mengutip rilis yang diterima Medcom.id dari manajemen Bank Bukopin pada Kamis, 11 Juni 2020, Kookmin Bank merupakan bagian dari KB Financial Group. Bank yang berbasis di Korea Selatan tersebut tercatat sebagai bank dengan pencapaian net income terbesar di Korea Selatan sepanjang 2019.
Saham KB Financial Group tercatat di Korea Exchange (KRX) sejak 10 Oktober 2008 dan di New York Stock Exchange (NYSE) sejak 29 September 2008. Total aset KB Financial Group per 31 Desember 2019 mencapai KRW789,6 triliun atau setara Rp9.361,2 triliun (kurs Rp11,86 per KRW).
KB Financial Group telah mengembangkan sayapnya ke pasar global dengan jaringan yang tersebar di Inggris, Amerika Serikat, India, Tiongkok, Hong Kong, Jepang hingga Selandia Baru. Di Asia Tenggara, KB Financial Group melakukan ekspansi ke Kamboja, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Indonesia.
Sementara, Kookmin Bank saat ini tercatat sebagai bank yang masuk dalam jajaran 10 bank dengan total aset terbesar di Asia. Total aset Kookmin Bank per 31 Desember 2019 mencapai sebesar Rp4.675 triliun.
Di Indonesia, Kookmin Bank resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank Bukopin melalui Penawaran Umum Terbatas IV (rights issue) yang dilaksanakan pada Juni-Juli 2018. Kookmin Bank menjadi standby buyer setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Juni 2018.
Dalam proses tersebut, Kookmin Bank meraih dana sebesar Rp1,46 triliun dan bank asal Korea Selatan tersebut menguasai 22 persen saham Bank Bukopin. Kookmin Bank pun menjadi pemegang saham terbesar kedua di Bank Bukopin setelah PT Bosowa Corporindo dengan saham sebanyak 23,40 persen.
OJK secara khusus menyatakan bahwa tahapan proses right issue tersebut akan berdampak positif dalam memperkuat permodalan dan mendukung perkembangan bisnis Bank Bukopin, serta mengindikasikan masih tingginya kepercayaan pelaku pasar internasional terhadap perbankan di Indonesia.
Pada 24 Oktober 2019, melalui forum Rapat Umum Pemegan Saham Luar Biasa (RUPSLB), rencana Penawaran Umum Terbatas V dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) resmi mendapat persetujuan dari pemegang saham.
Dalam perkembangannya, KB Kookmin Bank telah menyatakan siap mendukung proses PUT V dan akan melaksanakan hak yang dimilikinya untuk menambah proporsi kepemilikan saham di Bukopin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News