"Karena itu, maka inisiatif untuk melakukan konsolidasi dari perbankan syariah di Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) itu kemudian menjadi sesuatu yang harus dilakukan, dan kita sudah berhasil," ungkap Ma'ruf dalam sebuah acara yang digelar secara virtual, Rabu, 24 Maret 2021.
Ma'ruf memperkirakan aset Bank Syariah Indonesia akan mampu mencapai lebih dari Rp200 triliun, bahkan bisa lebih dari Rp300 triliun. Dengan demikian, maka Bank Syariah Indonesia bisa duduk dalam jajaran 10 bank syariah terbesar dunia.
"Bahkan Presiden menghendakinya bahwa kita menjadi terbesar di dunia. Ini sebagai suatu keinginan. Ini babak baru dari pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," paparnya.
Dalam hal ini, terang Wapres, percepatan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional menjadi salah satu fokus pemerintah. Entitas BSI juga diharapkan sebagai role model bank syariah di Indonesia, dengan model bisnis yang melayani lingkup nasional dan global.
Kata Ma'ruf, Bank Syariah Indonesia akan membuka cabang perwakilan di berbagai negara, terutama di Timur Tengah. Bank Syariah Indonesia juga akan berlomba dan bersaing dengan The Islamic Bank of Asia milik Singapura hingga Islamic Bank of Britain (IBB) milik Inggris yang sudah lebih dulu lahir.
"Kita ingin berlomba menjadi bank yang berskala global seperti itu nanti ke depannya, kalau kita ingin menjadi pusat keuangan syariah Islam dunia," tutur Ma'ruf.
Meskipun demikian, Bank Syariah Indonesia tidak boleh meninggalkan pasar ritel yang kecil seperti Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Sebab ruhnya BSI, yakni Mandiri Syariah, BNI Syariah, dan BRI Syariah berfokus pada nasabah-nasabah ritel UMKM.
"Jadi yang besar dikerjakan dan juga yang kecil, yang kecil kita kembangkan dengan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) seperti Bank Wakaf Mikro (BWM) syariah, BMT (Baitul Maal wa Tamwil) syariah, koperasi syariah. Ini penguatan sistem syariah, kita harapkan dengan begitu potensi pengembangan keuangan syariahnya akan besar, sehingga kepentingan nasional terlayani dan juga bisa berpartisipasi di tingkat global," harap Ma'ruf.
Wapres juga mengharapkan bank-bank syariah yang ada di Indonesia mengikuti jejak Bank Syariah Indonesia. Dengan begitu, maka potensi keuangan syariah di Indonesia bisa tergarap secara maksimal.
"Kita juga berharap nanti timbul bank-bank syariah yang non-Himbara juga akan terpacu untuk lebih memperbesar. Ini juga merupakan upaya untuk memicu lahirnya bank-bank lain supaya mereka ingin bersaing dengan BSI ini. Kita harapkan perkembangan bank syariah di Indonesia bisa lebih besar lagi," tutup Ma'ruf.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News