Jakarta: Pada minggu lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi sebesar 1,2 persen. Kondisi tersebut dengan penurunan terdalam disumbang sektor barang baku sebesar minus 3,9 persen, sektor energi minus 1,8 persen, dan sektor kesehatan sebesar minus 1,1 persen.
Adapun tiga sektor terbesar yang menahan koreksi IHSG sehingga tak makin dalam yakni sektor properti dan real estat sebesar 4,4 persen, konsumer non-primer 3,7 persen, serta transportasi dan logistik 3,2 persen.
Setidaknya ada empat sentimen negatif yang membuat market terkoreksi pada pekan lalu yakni pelemahan harga komoditas energi dan mineral logam, berlanjutnya aksi jual investor asing, kembali munculnya kekhawatiran krisis perbankan regional di Amerika, dan masih buntunya pembicaraan batas atas utang Amerika.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino menyatakan kekhawatiran potensi resesi ekonomi di Amerika seiring belum adanya sinyal pemangkasan suku bunga di tahun ini dan ekspektasi pemulihan ekonomi di Tiongkok yang tidak sebaik sebelumnya sejalan semakin dalamnya deflasi di tingkat produsen menjadi sentimen negatif utama di pasar komoditas.
"Sementara itu penguatan nilai tukar dolar Amerika yang juga turun memberikan katalis negatif tambahan," tegas Mino, dikutip dari risetnya, Selasa, 16 Mei 2023.
Berbicara tentang peluang cuan pada market minggu ini, Mino menjelaskan, ada dua sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni dari domestik dan eksternal. Dari domestik ada sentimen neraca perdagangan April. Sementara itu dari eksternal ada sentimen perkembangan harga komoditas penjualan ritel Amerika April, batas atas utang Amerika, dan bank regional.
Meskipun turun, namun pada Maret lalu neraca perdagangan tercatat masih surplus USD2,91 miliar dan pada April neraca perdagangan diprediksi kembali surplus USD3,33 miliar. Sementara itu terkait sentimen penjualan ritel di Amerika, ia menjelaskan, pada Maret lalu penjualan ritel di Amerika kembali turun hanya tumbuh 2,3 persen yoy dari sebelumnya 5,2 persen yoy.
Dihadapkan pada sejumlah sentimen domestik dan eksternal tersebut, Mino menyarankan para trader yang ingin mencari cuan pada pekan ini meski ada libur Kenaikan Isa Almasih untuk menyimak sembilan saham berikut ini hingga Jumat, 19 Mei 2023 yakni:
Adapun tiga sektor terbesar yang menahan koreksi IHSG sehingga tak makin dalam yakni sektor properti dan real estat sebesar 4,4 persen, konsumer non-primer 3,7 persen, serta transportasi dan logistik 3,2 persen.
Setidaknya ada empat sentimen negatif yang membuat market terkoreksi pada pekan lalu yakni pelemahan harga komoditas energi dan mineral logam, berlanjutnya aksi jual investor asing, kembali munculnya kekhawatiran krisis perbankan regional di Amerika, dan masih buntunya pembicaraan batas atas utang Amerika.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Mino menyatakan kekhawatiran potensi resesi ekonomi di Amerika seiring belum adanya sinyal pemangkasan suku bunga di tahun ini dan ekspektasi pemulihan ekonomi di Tiongkok yang tidak sebaik sebelumnya sejalan semakin dalamnya deflasi di tingkat produsen menjadi sentimen negatif utama di pasar komoditas.
Baca: Beli Tiket Coldplay Gak Nguras Kantong, Ambil Anggaran Dana Hiburan Saja |
"Sementara itu penguatan nilai tukar dolar Amerika yang juga turun memberikan katalis negatif tambahan," tegas Mino, dikutip dari risetnya, Selasa, 16 Mei 2023.
4 sentimen tahan laju IHSG
Sementara itu empat sentimen positif yang menahan laju IHSG sehingga tidak makin terkoreksi lebih dalam yakni naiknya indeks keyakinan konsumen April, naiknya penjualan ritel Maret, masuknya GOTO ke Indeks MSCI Global, dan kembali turunnya inflasi Amerika.Berbicara tentang peluang cuan pada market minggu ini, Mino menjelaskan, ada dua sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni dari domestik dan eksternal. Dari domestik ada sentimen neraca perdagangan April. Sementara itu dari eksternal ada sentimen perkembangan harga komoditas penjualan ritel Amerika April, batas atas utang Amerika, dan bank regional.
Meskipun turun, namun pada Maret lalu neraca perdagangan tercatat masih surplus USD2,91 miliar dan pada April neraca perdagangan diprediksi kembali surplus USD3,33 miliar. Sementara itu terkait sentimen penjualan ritel di Amerika, ia menjelaskan, pada Maret lalu penjualan ritel di Amerika kembali turun hanya tumbuh 2,3 persen yoy dari sebelumnya 5,2 persen yoy.
Dihadapkan pada sejumlah sentimen domestik dan eksternal tersebut, Mino menyarankan para trader yang ingin mencari cuan pada pekan ini meski ada libur Kenaikan Isa Almasih untuk menyimak sembilan saham berikut ini hingga Jumat, 19 Mei 2023 yakni:
- ICBP (Support: Rp10.575 dan Resistance: Rp11.250).
- INDF (Support: Rp6.575 dan Resistance: Rp6.925).
- AMRT (Support: Rp2.840, dan Resistance: Rp3.070).
- EXCL (Support: Rp1.810, dan Resistance: Rp2.110).
- ISAT (Support: Rp7.450, dan Resistance: Rp8.100).
- BIRD (Support: Rp1.770, dan Resistance: Rp1.900).
- PWON (Support: Rp468, dan Resistance: Rp500).
- GOTO (Support: Rp103, dan Resistance: Rp129).
- ASII (Support: Rp5.975, Resistance: Rp6.475).
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News