Menara Mitratel. Foto : Telkomsel.
Menara Mitratel. Foto : Telkomsel.

Cek Rencana Bisnis Mitratel Usai IPO

Nia Deviyana • 22 November 2021 11:45
Jakarta: PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi melantai di Bursa Efek Indonesia hari ini, Senin, 22 November 2021. Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) ini menjadi emiten ke-41 di bursa dengan kode MTEL.
 
Direktur Bisnis Mitratel Noorhayati Candrasuci mengungkapkan strategis bisnis perusahaan pasca penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
 
"Tentunya memperkuat posisi market leadership dengan pengembangan tower baru. Kita juga berharap dapat meningkatkan tenancy ratio," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Senin, 22 November 2021.

Adapun mengutip prospektus perusahaan di website resmi Mitratel, MTEL berkomitmen untuk menangkap pertumbuhan baik organik maupun anorganik untuk mempertahankan dan memperkuat kepemimpinan Perseroan.

Pertumbuhan organik


Walaupun pasar nirkabel Indonesia memiliki berbagai operator, Mitratel mengeklaim pasar di luar Jawa saat ini didominasi oleh Telkomsel di berbagai wilayah.
 
"Perseroan menyatakan telah dan akan terus mendapatkan dukungan kuat dari operator nirkabel yaitu Grup Telkom dan Telkomsel, yang memiliki program investasi jaringan yang jauh lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain  yang setara dan memiliki cakupan yang terluas di Indonesia," tulis prospektus tersebut.
 
Selesainya proyek Palapa Ring pada 2019, jaringan kabel fiber optic yang menghubungkan 17 ribu pulau di Indonesia telah mengurangi biaya peluncuran jaringan untuk operator nirkabel di luar Jawa.
 
Per Februari 2021, utilisasi Palapa Ring di bawah 50 persen dengan utilisasi di Palapa Ring Timur dan Tengah tertinggal jauh dengan hanya 20 persen, sehingga menunjukkan bahwa masih ada kapasitas yang signifikan bagi operator nirkabel untuk memperluas jaringan mereka.
 
Hal tersebut, pada gilirannya akan menciptakan permintaan yang lebih tinggi atas menara telekomunikasi baru dan kolokasi, yang diharapkan Perseroan dapat memberikan peluang pertumbuhan organik yang signifikan.
 
"Mengingat Perseroan memiliki basis menara telekomunikasi terbesar di antara operator menara telekomunikasi di luar Jawa, Perseroan meyakini bahwa Perseroan berada di posisi  yang tepat untuk memanfaatkan potensi kenaikan permintaan jangkauan tersebut," tulis prospektus tersebut.

Pertumbuhan anorganik


Meskipun telah terjadi konsolidasi yang signifikan selama beberapa tahun terakhir, Perseroan meyakini masih terdapat potensi konsolidasi di pasar menara telekomunikasi Indonesia.
 
Sebagai perusahaan menara telekomunikasi dan konsolidator menara telekomunikasi terpilih Grup Telkom, Perseroan meyakini bahwa Perseroan berada di posisi yang tepat untuk mengakuisisi menara telekomunikasi dari ekosistem Grup Telkom.
 
Adapun akuisisi perdana Perseroan atas menara telekomunikasi dari Telkomsel yang diumumkan pada Oktober 2020 sebanyak 6.050 menara. Akuisisi berikutnya atas 4.000 menara telekomunikasi dari Telkomsel dilakukan pada Agustus 2021.
 
"Perseroan akan tetap menjajaki akuisisi untuk meningkatkan nilai dalam rangka memperkuat posisi kepemimpinan Perseroan di pasar menara telekomunikasi Indonesia dan mewujudkan visi  Perseroan untuk menjadi salah satu dari lima perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Asia Pasifik," tutupnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan