RUPSLB tersebut memberikan persetujuan atas aksi korporasi stock split dengan rasio 1:5 (satu saham yang ada saat ini dipecah menjadi lima saham baru). Nilai nominal per saham BBCA saat ini adalah Rp62,5, sedangkan nilai nominal per saham BBCA setelah stock split akan menjadi sebesar Rp12,5. Adapun harga saham BBCA pada saat ini ada di kisaran Rp34 ribu per saham.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dan mendapat persetujuan regulator untuk segera mewujudkan rencana stock split yang menawarkan saham BBCA sesuai harga baru.
"Dengan harga baru nantinya, kami berharap saham BBCA dapat diserap oleh para investor, terutama investor ritel yang sudah menantikan kesempatan ini," ujar Jahja dalam dikutip dari siaran persnya, Kamis, 7 Oktober 2021.
Jahja menyampaikan bahwa perkembangan pasar modal Indonesia dan meningkatnya investor, termasuk investor muda, yang bergabung di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki ketertarikan yang kuat untuk berinvestasi di saham BBCA.
"Aksi korporasi stock split saham BBCA tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia sebagaimana komitmen perseroan sejak awal melantai di Bursa Efek Indonesia," harapnya.
Adapun jadwal perdagangan saham BBCA dengan harga baru, yakni pada 7 Oktober 2021 dilakukan pengumuman mengenai jadwal pelaksanaan stock split di BEI dan situs web BCA. Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 12 Oktober 2021.
Kemudian awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 13 Oktober 2021. Tanggal penentuan pemegang saham yang berhak atas hasil stock split (recording date) pada 14 Oktober 2021.
Lalu, saham dengan nilai nominal baru hasil stock split didistribusikan oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kepada pemegang saham pada 15 Oktober 2021. Selanjutnya, awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di pasar tunai dilakukan pada 15 Oktober 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News