Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Medcom.id/Ilham Wibowo

Riset dan Pengembangan Keilmuan Dorong Peran Ekonomi Syariah untuk Pemulihan Ekonomi

Husen Miftahudin • 26 Oktober 2021 11:43
Jakarta: Pengembangan instrumen kebijakan ekonomi dinilai tidak lepas dari penelitian eksploratif yang berkualitas. Hal itu diharapkan dapat mengembangkan berbagai opsi kebijakan yang dapat ditempuh, termasuk yang ditawarkan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) dalam berperan mendukung pemulihan ekonomi setelah merebaknya pandemi covid-19.
 
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan komitmen bank sentral dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang diwujudkan melalui publikasi unggulan BI Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF).
 
Ia mengharapkan JIMF dapat turut berkontribusi dalam upaya mendorong kebijakan-kebijakan yang inovatif, dan telah menjadi katalis untuk mempertemukan beragam gagasan, mengeksplorasi pengetahuan, dan menginspirasi formulasi kebijakan, khususnya di bidang moneter, ekonomi, dan keuangan Islam.

"BI telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas jurnal secara signifikan dan berkontribusi bagi penciptaan ekosistem penelitian di bidang ekonomi dan keuangan syariah," ucap Perry, dalam acara konferensi internasional The 7th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference & Call for Papers (IIMEFC), Selasa, 26 Oktober 2021.
 
Deputi Gubernur BI Sugeng menyampaikan bahwa pesantren menjadi elemen penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, terutama terkait pemberdayaan ekonomi dan sektor riil dalam ekosistem Halal Value Chain.
 
Menurutnya, jumlah pesantren yang mencapai 28 ribu dengan 18 juta santri yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia dapat menjadi motor penggerak utama ekonomi kerakyatan yang mengangkat keunggulan lokal dan dibalut dengan nilai-nilai luhur kepesantrenan.
 
Beragam unit usaha pesantren telah menjadi tulang punggung kemandirian pesantren dan bagian penting dari ekosistem rantai nilai halal. Oleh karena itu, kehadiran holding pesantren dalam bentuk Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren) menjadi salah satu strategi kunci bagi penguatan dan akselerasi pengembangan unit usaha pesantren.
 
"Dalam dua tahun terakhir, Hebitren berkembang sangat pesat melalui pendirian 17 koordinator wilayah dengan jumlah 320 pesantren di seluruh Indonesia," pungkas Sugeng.
 
Adapun IIMEFC adalah kegiatan The 13th International Conference on Islamic Economics and Finance (ICIEF). Konferensi ini menjadi salah satu rangkaian pada puncak acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 yang digelar secara virtual.
 
Penyelenggaraan IIMEFC yang ke-7 pada tahun ini mengangkat tema 'Strengthening Islamic Economy and Financial System in The Post Pandemic Era, Digitalization and Sustainability' dan diselenggarakan bersama dengan ICIEF ke-13.
 
Tema ini dinilai relevan dengan situasi saat ini yang memungkinkan para peserta untuk mengeksplorasi kebijakan baru dan inovatif guna menghadapi tantangan ekonomi terkini akibat pandemi covid-19, dan dalam mempersiapkan era pasca pandemi dan digitalisasi.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan