Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Rabu, 1 September 2021, laba bersih tersebut disokong oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan sebesar 14,18 persen dari Rp9,01 triliun di periode tahun lalu menjadi Rp10,29 triliun.
Pada periode ini, perseroan mampu menurunkan beberapa pos beban seperti beban umum dan administrasi dari Rp868,49 miliar menjadi Rp838,54 miliar. Lalu biaya keuangan sepanjang enam bulan pertama tahun ini juga turun menjadi dari sebelumnya Rp68,81 miliar menjadi Rp51,17 miliar.
Namun beban penjualan dan pemasaran tercatat meningkat dari Rp341,84 miliar pada semester I-2020 menjadi Rp451,78 miliar pada semester I-2021. Perusahaan juga mencatat penghasilan keuangan berkurang dari Rp213,26 miliar menjadi Rp98,57 miliar.
Perusahaan juga mencaat kerugian atas entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp14,33 miliar, dari sebelumnya mencatat untung Rp259,53 miliar.
Per 30 Juni 2021, tercatat nilai aset perseroan sebesar Rp27,04 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp24,05 triliun.
Perseroan mencatat liabilitas pada 30 Juni 2021 sebesar Rp9,53 triliun naik dari sebelumnya Rp7,11 triliun. Sedangkan untuk pos ekuitas senilai Rp17,50 triliun, naik dari posisi akhir Desember 2020 yang sebesar Rp16,93 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News