Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: Bank Indonesia

Inflasi Rendah, Suku Bunga Bakal Tetap Bertahan di Level 3,50%

Husen Miftahudin • 10 Februari 2022 16:25
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan inflasi secara keseluruhan di 2022 akan tetap rendah dan terkendali di kisaran tiga plus minus satu persen atau pada rentang dua sampai empat persen. Inflasi yang rendah menjadi dasar untuk mempertahankan kebijakan suku bunga acuan di level terendah sepanjang sejarah.
 
"BI tetap mempertahankan suku bunga yang rendah yaitu 3,50 persen sampai ada tanda-tanda kenaikan inflasi secara fundamental yang meningkat, yang tentu saja memberikan tekanan di luar sasarannya. Itu prediksi kami akan terjadi di 2023," ungkap Perry, dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Kamis, 10 November 2022.
 
Perry kemudian menjabarkan empat pertimbangan utama terhadap tingkat inflasi yang masih tetap rendah di sepanjang tahun ini. Pertama, karena kenaikan permintaan yang terjadi pada 2022 ini masih dapat dipenuhi dari kapasitas produksi nasional atau output gap yang masih negatif.

Kesenjangan output yang masih negatif tersebut menunjukkan bahwa kenaikan permintaan masih di bawah kapasitas produksi nasional. Karenanya, tekanan-tekanan inflasi secara fundamental yang umumnya tercermin pada inflasi inti masih akan tetap rendah.
 
Kedua, ekspektasi inflasi yang terus terjaga. Ia mengakui terjadi peningkatan ekspektasi inflasi dalam beberapa bulan terakhir, namun level kenaikannya masih rendah. Ketiga, karena nilai tukar rupiah yang stabil. Kondisi itu disebut mampu menjaga stabilitas harga-harga di dalam negeri meskipun terjadi kenaikan harga-harga secara internasional.
 
Keempat, adanya koordinasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Tim ini untuk memastikan harga-harga tetap stabil, khususnya harga-harga makanan.
 
"Untuk itu kami akan me-review kembali stance dari kebijakan moneter, khususnya suku bunga pada kuartal ketiga tahun ini dengan melihat data-data perkembangan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan berbagai indikator makro, moneter, dan sistem keuangan lainnya," tutup Perry.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan