Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry
Ilustrasi. FOTO: AFP/Adek Berry

Tetap Hati-Hati Guys, IHSG Masih Rawan Jeblok

Angga Bratadharma • 03 Oktober 2022 09:17
Jakarta: Samuel Research Team memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini terkoreksi seiring katalis bervariasi dari gerak bursa saham global dan regional. Para investor sebaiknya berhati-hati dan bijak dalam berinvestasi di pasar saham guna meminimalkan kerugian.
 
Dari dalam negeri, terjadi penambahan 1.332 kasus baru covid-19 di Indonesia pada Minggu, 2 Oktober 2022, dengan jumlah kasus sembuh yang lebih banyak sebanyak 1.575. Daily positive rate sebesar 7,08 persen; overall positive rate: 9,08 persen; dan kasus aktif sebanyak 17.434.
 
"Pagi ini Nikkei dibuka melemah 1,1 persen dan KOSPI tutup. Kami memperkirakan IHSG berpotensi terkoreksi pada hari ini, seiring dengan sentimen beragam dari pergerakan bursa global dan bursa regional," sebut Samuel Research Team, dalam riset hariannya, Senin, 3 Oktober 2022.

Sedangkan di akhir pekan lalu, saham-saham di Wall Street turun tajam pada penutupan perdagangan. Hal itu karena investor khawatir tentang prospek pengetatan kebijakan moneter agresif bank sentral lebih lanjut menyusul laporan inflasi yang panas lainnya.
Baca: Menhub Pastikan Kesiapan Kereta Cepat Jelang Gelaran KTT G20

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 500,10 poin atau 1,71 persen menetap di 28.725,51 poin. Indeks S&P 500 tergerus 54,85 poin atau 1,51 persen menjadi 3.585,62. Indeks Komposit Nasdaq merosot 161,89 poin atau 1,51 persen menjadi 10.575,62 poin.
 
Ketiga indeks utama membukukan penutupan terendah sejak 2020. Indeks S&P dan Dow mencatat penurunan mingguan ketiga berturut-turut, dan ketiga indeks membukukan kerugian bulanan kedua berturut-turut. Untuk September, Dow turun 8,8 persen, S&P 500 jatuh 9,3 persen, dan Nasdaq kehilangan 10,5 persen.
 
Sedangkan harga minyak tergelincir pada akhir perdagangan akhir pekan lalu. Para pedagang khawatir tentang prospek permintaan yang memburuk, namun mencatat kenaikan mingguan pertama dalam lima pekan didukung oleh kemungkinan bahwa OPEC+ akan setuju untuk memangkas produksi minyak mentah ketika bertemu pada 5 Oktober 2022.
 

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November yang berakhir pada Jumat 30 September 2022, merosot 53 sen atau 0,6 persen menjadi USD87,96 per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak Desember yang lebih aktif jatuh USD2,07 menjadi USD85,11 per barel.
 
Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November terpangkas USD1,74 atau 2,1 persen, menjadi USD79,49 per barel di New York Mercantile Exchange.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan