Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif (kedua dari kanan). Foto: dok IRRA.
Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif (kedua dari kanan). Foto: dok IRRA.

Pendapatan Emiten Kesehatan Ini Capai Rp554,6 Miliar hingga September 2022

Ade Hapsari Lestarini • 01 Desember 2022 18:30
Jakarta: Emiten bidang kesehatan di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencatat kinerja pendapatan mengalami pertumbuhan (sustainable growth).
 
Hingga September 2022, pendapatan perusahaan telah mencapai Rp554,6 miliar. Pada 2022 ini, diproyeksikan perseroan mampu meraup pendapatan 24 persen lebih besar dari pendapatan 2021 yakni mencapai Rp615 miliar. Hal ini tanpa adanya tambahan dari keterlibatan perusahaan membantu pemerintah dalam kasus pandemi covid-19. Sedangkan laba sebelum pajak diperkirakan mencapai 7,9 persen dari proyeksi penjualan tahun berjalan.
 
"Sementara jika dibandingkan 2020, pendapatan mencapai Rp563,9 miliar, perolehan pendapatan perusahaan di 2022 mengalami kenaikan sekitar 35 persen," ungkap Direktur Keuangan IRRA Nanan Meinanta F Lasahido, dalam keterangan resminya, Kamis, 1 Desember 2022.

Perseroan pun telah memberikan kontribusi besar dalam membantu pemerintah mengatasi keadaan situasional dan kondisional saat merebaknya pandemi covid-19 di Indonesia.
 
"Kontribusi Itama Ranoraya dalam membantu pemerintah mengatasi masa genting dengan menyediakan peralatan kesehatan yang dibutuhkan untuk mengatasi pandemi covid-19 itu berdampak adanya peningkatan signifikan pada kinerja keuangan perusahaan 2021," tambah Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif.
 
Menurut Heru, dari kondisi situasional dan genting itu, perusahaan mendapatkan tambahan pendapatan (revenue) yang signifikan di tahun buku 2021. Kontribusi perseroan dan perusahaan lainnya ikut memberikan andil bagi keberhasilan pemerintah dalam mengatasi wabah covid-19 yang ditandai dengan melandainya kasus covid-19 di Indonesia.
 
Adapun penurunan kasus covid-19 juga dapat dilihat dengan tidak adanya lagi tambahan pendapatan dari kegiatan itu pada kinerja keuangan perusahaan di 2022 ini.
 
Baca juga: Peluang Besar, Pelaku Bisnis Negara Anggota G20 Diajak Investasi di Sektor Kesehatan

Fasilitas pembiayaan bank

Dia mengatakan, pada 2022 ini, perusahaan mendapatkan fasilitas pembiayaan bank berupa perpanjangan sekaligus peningkatan fasilitas pembiayaan Bank Danamon sebesar Rp300 miliar (2021) menjadi Rp450 miliar (2022). Selain itu, perseroan juga mendapatkan fasilitas pembiayaan dari Bank UOB senilai Rp150 miliar berupa kredit modal kerja dan kredit investasi yang efektif per 1 Oktober 2022.
 
Pada 2021, total pendapatan perceroan mencapai Rp1,320 triliun, yang di antaranya berasal dari pendapatan normal sebesar Rp615 miliar. Sedangkan laba bersih mencapai Rp112,38 miliar. Sementara di 2022, kinerja keuangan secara total mengalami penurunan karena pendapatan dari kegiatan membantu pemerintah mengatasi covid-19 tidak ada lagi, sehingga perusahaan diproyeksikan akan memperoleh pendapatan mencapai Rp763,6 miliar.
 
Melandainya kinerja keuangan di 2022 juga dialami semua perusahaan yang bergerak dalam sektor usaha yang sama seperti Itama Ranoraya, yakni penyedia alat-alat kesehatan. Namun demikian, analis saham dari MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai emiten di sektor kesehatan masih memiliki fundamental yang kuat, sehingga harga sahamnya masih berpeluang meningkat.
 
Herditya Wicaksana mengatakan, walaupun pandemi covid-19 mulai melandai, pendapatan emiten-emiten di sektor kesehatan masih cukup bagus seiring makin tinggginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
 
Menurutnya, potensi kenaikan harga saham emiten-emiten di sektor kesehatan di lantai bursa juga masih bisa terjadi hingga awal 2023 nanti. Indeks saham sektor kesehatan dapat meningkat ke posisi antara 1.535 hingga 1.560.
 
Baca juga: Erick Thohir Bidik Rp94 Triliun dari Ekosistem Kesehatan di 2027

Strategi di 2023

Untuk 2023, Nanan mengatakan perseroan terus mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan (sustainable growth) agar lebih baik lagi dari kinerja yang dicapai perusahaan pada 2022.
 
"Guna meningkatkan pendapatan, perusahaan terus melakukan diversifikasi produk dengan menambah jumlah prinsipal dan mengembangkan Stock Keeping Unit (SKU) dari prinsipal-prinsipal yang telah ada dan yang baru melakukan kerja sama di semester kedua 2022," jelas Nanan.
 
Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kerja sama dengan pabrikan guna meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dari produk-produk yang dijual ke pasar.
 
"Hal ini merupakan bukti nyata dari Itama Ranoraya dalam mendukung program pemerintah bagi peningkatan kandungan lokal terhadap produk-produk yang dijual di dalam negeri dan luar negeri," tutup Nanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan