Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo
Ilustrasi. FOTO: AFP/Bay Ismoyo

Bank Diminta Tingkatkan Tata Kelola untuk Tekan Kredit Macet

Angga Bratadharma • 13 Juli 2022 10:44
Jakarta: Pakar Ekonomi Universitas Pelita Harapan Tanggor Sihombing mengomentari viralnya hastag sebuah perusahaan batu bara mengalami dugaan kredit macet ke salah satu bank di Tanah Air. Kondisi itu tentu patut diwaspadai dan perbankan harus meningkatkan tata kelola guna meminimalisir kredit macet.
 
Adapun isu itu menjadi besar di tengah situasi dan kondisi ekonomi yang sedang sulit usai terhantam keras pandemi covid-19. "Nominalnya yang besar. Lalu, saat krisis ekonomi saat ini uang tunai menjadi raja. Sehingga setiap uang menjadi rebutan dan sensitif untuk jadi viral," kata Tanggor, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 Juli 2022.
 
Ia mempertanyakan apakah kasus seperti itu terjadi berkaitan dengan tahun politik. "Perusahaan batu bara diduga dikelilingi banyak stakeholder. Adakah perebutan tunai? Apakah ini erat hubungannya dengan tahun-tahun politik terkini?" tuturnya.

Kondisi itu, ia menilai, bisa berdampak terhadap perekonomian Indonesia, terlebih lantran industri batu bara sekarang ini sedang lesu. "Jadi kemungkinan risiko macet akan tinggi. Penegak hukum akan dilibatkan kalau ada anomali. Maka harus diawali dengan audit lebih dulu," ujarnya.
Baca: Wall Street Jatuh Tertekan Kekhawatiran Resesi

"Teriakan seperti ini ada baiknya muncul untuk meningkatkan tata kelola bank yang memberikan pinjaman kredit untuk lebih baik," tambahnya.
 
Menanggapi hal tersebut, Konsultan Bisnis Digital dan Metaverse Tuhu Nugraha menyebut isu tersebut menarik karena ada sisi positif dari media sosial yaitu jadi bagian dari sistem kontrol seperti media dan jurnalis. "Media sosial jadi alat suara publik untuk partisipasi dan melakukan pengawasan, walaupun secara esensi yang disuarakan benar atau salah," kata Tuhu.
 
Di sisi lain, Pengamat Perbankan Deni Daruri menyebut sebelum menyetujui permintaan restrukturisasi maka bank harus melakukan uji kelayakan secara values. Hal ini bertujuan untuk melihat prospek usaha dari perusahaan yang mengajukan restrukturisasi.
 
"Apakah ketika direstrukturisasi memberikan dampak yang positif bagi perbaikan arus kas perusahaan dan apakah akan tidak memperbaiki arus kasnya? Sangat menentukan cara perbankan untuk memilah restrukturisasi seperti apa yang sebaiknya dilakukan dan restrukturisasi apa yang segera dilakukan perbaikan," pungkas Deni.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan