Proyek Lumut Balai Unit 2 PGE.
Proyek Lumut Balai Unit 2 PGE.

Pendapatan Pertamina Geothermal Energy Naik 4,2% di Kuartal III-2025

Arif Wicaksono • 29 Oktober 2025 12:55
Jakarta: PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mencatat kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. 
 
Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim yang dirilis pada 30 September 2025 (tidak diaudit), emiten energi panas bumi milik Pertamina Power Indonesia ini berhasil menjaga stabilitas pertumbuhan pendapatan meski laba bersih mengalami penurunan akibat tekanan biaya dan fluktuasi kurs.
 
Pendapatan PGE tercatat mencapai USD318,86 juta hingga akhir September 2025, naik sekitar 4,2% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD306,02 juta. Namun, laba bersih perusahaan turun 22% menjadi USD104,26 juta dari USD133,97 juta pada September 2024.

Penurunan laba bersih dipicu oleh kenaikan beban umum dan administrasi dari USD15,02 juta menjadi USD21,17 juta, serta rugi selisih kurs sebesar USD10,22 juta pada tahun berjalan. Meski demikian, PGE tetap membukukan laba usaha sebesar USD158,60 juta, menandakan efisiensi operasional masih terjaga di tengah fluktuasi nilai tukar.
 
“Pencapaian ini menjadi bukti nyata kemampuan Perseroan dalam memperkuat kinerja operasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan. Hasil positif tersebut menjadi semangat kami untuk terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan mempercepat transisi nasional menuju energi bersih,” jelas Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
 
Sementara itu, total aset lancar Perseroan mencatat peningkatan dari USD828,56 juta menjadi USD831,78 juta dibandingkan posisi per 31 Desember 2024. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan bisnis yang positif serta menunjukkan posisi keuangan Perseroan yang semakin solid dan sesuai dengan arah pengembangan yang direncanakan.
 
Direktur Operasi PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Ahmad Yani mengungkapkan terdapat sejumlah faktor utama yang memberikan stimulus. 
 
Ia mengatakan, sejumlah upaya dilakukan untuk meningkatkan kapasitas operasional melalui sejumlah proyek strategis pada tahun ini. Hasilnya sudah mulai membuahkan hasil nyata. Beroperasinya Proyek Lumut Balai Unit 2 pada Juni lalu turut menjadi stimulus pertumbuhan pendapatan Perseroan secara year-on-year. 
 
“Ke depan, kami akan terus mengakselerasi pengembangan proyek-proyek strategis lainnya untuk memperkuat portofolio panas bumi nasional,” kata Ahmad Yani.

Selangkah Lebih Dekat Menuju Target 1 GW 

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi menyatakan PGE terus mendorong pencapaian target kapasitas terpasang sebesar 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun ke depan. Ia menegaskan pencapaian target 1 GW bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan yang lebih jauh menuju swasembada energi. 
 
“Oleh karena itu, kami terus menatap ke depan untuk mewujudkan target 1,8 GW pada 2033 dan mengembangkan potensi panas bumi hingga 3 GW,” ujar Julfi.
 
Sebagai pionir pengembangan energi panas bumi di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Julfi mengatakan, PGE  saat ini mengelola kapasitas terpasang sebesar 727 MW dari enam wilayah operasi.
 
Selain proyek Lumut Balai Unit 2, PGE tengah menggarap pengembangan proyek Hululais Unit 1 & 2 berkapasitas 110 MW, proyek-proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW, serta kegiatan eksplorasi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Tiga yang telah diresmikan oleh Presiden Prabowo pada Juni lalu.
 
Upaya ini, kata Julfi, tidak semata berfokus pada pertumbuhan bisnis Perseroan saja tetapi juga mencerminkan komitmen untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui pemanfaatan energi panas bumi yang bersih dan berkelanjutan. “Ini yang menjadi  landasan kami dalam mengimplementasi strategi beyond electricity dengan mengembangkan peluang bisnis panas bumi di luar kelistrikan (off-grid),” katanya.
 
Lebih dari sekadar mengembangkan proyek-proyek panas bumi strategis, PGE juga tengah membangun fondasi bagi terbentuknya ekosistem green hydrogen di Indonesia. Pada September lalu, PGE menegaskan langkahnya melalui peluncuran Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu. Ke depan, peta jalan pengembangan PGE juga mencakup inisiatif hilirisasi green ammonia dan green methanol sebagai bagian dari solusi energi masa depan yang rendah emisi.
 
Dengan struktur keuangan yang sehat, PGE masih memiliki ruang ekspansi untuk proyek-proyek panas bumi strategis seperti Lumut Balai Unit 2 dan Hululais, yang menjadi bagian dari komitmen perseroan mendukung target bauran energi terbarukan nasional sebesar 23% pada 2025.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan