Gedung Bank Mandiri. Foto: Dokumen Bank Mandiri
Gedung Bank Mandiri. Foto: Dokumen Bank Mandiri

Seluruh Segmen Kredit Bank Mandiri Tumbuh Double Digit

Annisa ayu artanti • 26 Oktober 2022 20:52
Jakarta: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat penyaluran kredit tumbuh secara tahunan (year on year/YoY) 14,3 persen dari Rp1.022 pada triwulan III-2021 menjadi Rp1.168 triliun pada triwulan III-2022.
 
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo merinci, untuk segmen kredit tersebut yakni kredit korporasi yang tumbuh 12,2 persen (YoY) dari Rp365 triliun menjadi Rp410 triliun.
 
Lalu, kredit komersial tumuh 11,4 persen (YoY) dari Rp168 triliun menjadi Rp188 triliun, dan kredit usaha kecil dan menengah 14,1 persen (YoY) dari Rp58 triliun menjadi Rp66 triliun.

Sementara itu, kredit mikro tumbuh 13,8 persen (YoY) dari Rp129 triliun menjadi Rp147 triliun, kredit konsumer 10,3 persen (YoY) dari Rp88 triliun menjadi Rp98 triliun, dan kredit perusahaan anak 22,1 persen (yoy) dari Rp213 triliun menjadi Rp260 triliun.
 
Baca juga: Yes! DP 0% untuk Kendaraan dan Properti Diperpanjang Sampai Tahun Depan 

"Pertumbuhan kredit ditopang oleh seluruh segmen yang rata-rata tumbuh dua digit secara tahunan," katanya pada konferensi pers, Rabu, 26 Oktober 2022.
 
Dengan pertumbuhan kredit itu dan di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset. Hal tersebut tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 2,3 persen per September 2022.
 
Posisi itu jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2021 yang sempat menyentuh 3,1 persen atau telah turun sebesar 80 basis poin (bps).
 
Dalam menjaga kualitas aset, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai.
 
Baca juga: Naik Hampir 60%, Bank Mandiri Raih Laba Bersih Rp30,7 Triliun 

“Sampai dengan kuartal III-2022 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio mencapai 292 persen, meningkat dari posisi kuartal III tahun sebelumnya yang sebesar 247 persen,” jelas Darmawan.
 
Adapun, sampai dengan akhir September 2022, posisi restrukturisasi kredit terdampak covid-19 Bank Mandiri makin melandai menjadi Rp45,6 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2021 yang sempat mencapai Rp90,1 triliun, atau menurun 49,38 persen secara YoY.
 
Penurunan ini menurut Darmawan, didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal.
 
Di samping itu, peran pemerintah dan regulator dalam menanggulangi covid-19 di Tanah Air telah terbukti berhasil dan ekonomi telah kembali pulih bahkan tumbuh menguat dibandingkan posisi sebelum pandemi covid-19.
 
Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 1,3 persen per September 2022. Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 2,1 persen. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan