Analis Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya menjelaskan revisi target tersebut karena melihat kondisi terkini yaitu pertumbuhan ekonomi nasional dan kondisi ekonomi global. "Kami me-refresh down untuk target indeks di akhir tahun. Dari 7.600 menjadi 7.400," katanya, dalam sebuah diskusi yang digelar secara daring, Selasa, 12 Juli 2022.
Menurut dia, terhambatnya gerak IHSG pada semester kedua tahun ini tidak terlepas dari pergerakan indeks saham di Amerika Serikat (AS). Laju indeks AS diperkirakan terus melemah di paruh kedua tahun ini. Sekarang saja indeks AS telah terkontraksi 20 persen.
"Dengan banyaknya sentimen-sentimen yang sepertinya agak kurang positif terhadap indeks seperti kenaikan suku bunga The Fed dan inflasi yang tinggi, itu menekan indeks AS," jelasnya.
Baca: G20 Bersatu Atasi Permasalahan Global |
Kendati demikian, Mirae Asset Sekuritas masih optimistis penurunan IHSG hingga akhir tahun nanti tidak terlalu dalam lantaran ditopang oleh pertumbuhan laba bersih emiten. "Tapi kita percaya IHSG masih akan ditopang oleh pertumbuhan laba bersihnya sehingga seharusnya IHSG tidak turun, tidak kolaps dalam mengikuti pasar saham AS," ucapnya.
Adapun beberapa sektor yang bisa direkomendasikan untuk dicermati investor sepanjang semester II-2022 adalah sektor consumer noncyclical seperti PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Lalu sektor mining, finansial, dan industrial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id