"Tamaris Hidro saat ini telah terlibat dalam program penambahan kapasitas listrik melalui 10 entitas anak yang bergerak dalam pengembangan energi minihidro, yaitu bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) yang tersebar di Indonesia," ungkap Direktur Tamaris Hidro Rachmat Saptaman dalam keterangan resminya, Jumat, 28 Januari 2022.
Adapun dana dari hasil penawaran obligasi tersebut akan digunakan untuk pelunasan sebagian fasilitas kredit sindikasi perseroan dan entitas anak. Tamaris Hidro didukung lembaga finansial perbankan dan non perbankan sehingga emisi ini bukan untuk menambah utang, melainkan untuk refinancing utang bank.
"Dari Rp750 miliar tersebut akan menggantikan sebagian utang sebesar Rp2,3 triliun, kami ini masih punya kelonggaran plafon pembiayaan dari perbankan cukup besar, yakni senilai Rp2,4 triliun," tuturnya.
Rachmat menyatakan, obligasi tersebut relatif aman karena memiliki dua dukungan kuat. Pertama, karena didukung fasilitas pembiayaan pendukung obligasi dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dengan jumlah fasilitas standby maksimal Rp750 miliar.
"Dana tersebut dapat digunakan untuk pemenuhan dana cadangan pembayaran bunga dan/atau dana cadangan pelunasan pokok obligasi," urai dia.
Kedua, obligasi tersebut didukung dengan sinking fund, yaitu dana cadangan untuk pembayaran bunga obligasi yang harus tersedia sebesar tiga bulan pembayaran bunga obligasi untuk masing?masing seri obligasi, dimana dana tersebut harus tersedia paling lambat 20 hari kerja setelah emisi.
"Kemudian dana cadangan pelunasan pokok obligasi yang harus tersedia sejak 12 bulan hingga tiga bulan sebelum tanggal pelunasan pokok masing?masing seri obligasi, bertahap dari tiga persen hingga 100 persen," pungkas Rachmat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News