Hal ini setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menetapkan nada yang kurang hawkish dan menegaskan kembali bahwa bank sentral akan mengatasi inflasi. Kondisi tersebut menyebabkan nilai tukar rupiah tergilas dolar AS pada perdagangan hari ini.
"Dalam perdagangan sore ini, rupiah ditutup melemah 19 poin walaupun sebelumnya sempat menguat 15 poin di level Rp14.323 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.303 per USD," ujar Ibrahim dalam siaran persnya, Rabu, 12 Januari 2022.
Ibrahim melanjutkan pada sidang Komite Perbankan untuk masa jabatan kedua sebagai Ketua The Fed, Powell mengatakan bahwa bank sentral AS tersebut dapat membutuhkan beberapa bulan untuk memutuskan penurunan neraca USD9 triliun.
Sementara, benchmark 10-tahun hasil Treasury AS turun karena investor telah melihat kenaikan suku bunga sebagai dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Imbal hasil mencapai 1,808 persen pada Senin, tertinggi sejak 21 Januari 2020.
Di Asia Pasifik, data Tiongkok menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) terkontraksi 0,3 persen (mtm) dan tumbuh 1,5 persen (yoy). Sedangkan indeks harga produsen (PPI) tumbuh 10,3 persen (yoy) pada Desember 2021.
"Investor sekarang menunggu CPI Amerika Serikat dan Fed Beige Book di kemudian hari. PPI akan menyusul pada hari Kamis," jelas Ibrahim.
Dari sisi domestik, Ibrahim mengapresiasi capaian Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dimana harta bersih yang dilaporkan dalam Program Pengungkapan Sukarela (PPS) sampai 10 Januari 2022 mengalami kenaikan sebanyak Rp350 miliar dalam sehari menjadi Rp1,39 triliun dari Rp1,04 triliun.
Nilai tersebut terdiri dari laporan harta bersih dalam negeri dan repatriasi sebesar Rp1,19 triliun, harta yang diinvestasikan dalam Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp73,65 miliar, dan harta di luar negeri sebesar Rp129,48 miliar.
"Sedangkan, pelapor yang tercatat telah mencapai 2.850 Wajib Pajak dengan nilai Pajak Penghasilan (PPh Final) sebesar Rp167,01 miliar," ungkapnya.
Rupiah sore
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD melemah ke level Rp14.323 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 19,5 poin atau setara 0,14 persen dari posisi Rp14.304 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona merah pada posisi Rp14.315 per USD. Rupiah melemah 20 poin atau setara 0,14 persen dari Rp14.295 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.302 per USD atau turun tipis tiga poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.299 per USD.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp14.300 per USD hingga Rp14.350 per USD," pungkas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News