Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Hipmi, Anggawira, melihat proses pendampingan tersebut merupakan langkah awal Bukopin menghidupkan kembali likuiditas. Langkah ini juga merupakan sumber modal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi.
"Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan BRI dalam proses pendampingan. Dan jangan lupa bahwa Bukopin ini punya banyak dana nasabah UMKM dan koperasi," ujar Anggawira, Selasa, 23 Juni 2020.
Dia berpendapat penerapan strategi tersebut ditujukan untuk menjamin dipenuhinya layanan perbankan yang komprehensif kepada nasabah. Apalagi BRI memiliki jaringan yang terhubung secara nasional, produk yang beragam, serta mutu pelayanan standar yang tinggi.
"Ini bentuk perhatian yang luar biasa dari BRI kepada Bank Bukopin," ucapnya.
Dengan komitmen ini, dia berharap kepercayaan nasabah ikut tumbuh dan memberikan dukungannya. Sebab, jika sampai ada perbankan yang mengalami likuidasi, maka dampaknya ke perbankan lain.
"Intinya harus ada keberpihakan pemerintah dan OJK dalam penyelesaian persoalan ini. Karena, kita ketahui bersama, komitmen dari investor kan belum jelas. Artinya, tinggal dikawinkan dengan bank BUMN," ungkap Anggawira.
Dia menambahkan, hal tersebut perlu untuk memberikan pemahaman kepada nasabah terkait isu likuiditas yang sempat membayangi Bank Bukopin.
Baca: Kookmin Bank Bawa Angin Segar bagi Ekonomi RI
Saham mayoritas Bank Bukopin saat ini dipegang Kookmin Bank. Bank asal korea ini diharapkan membuat industri perbankan nasional semakin bergairah.
OJK menyatakan bahwa Kookmin Bank telah menempatkan dana di escrow account sebesar USD200 juta per 11 Juni 2020. Artinya, mereka menguasai sebanyak 22 persen saham Bank Bukopin.
Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menuturkan langkah Kookmin Bank mengakuisisi Bank Bukopin tepat. Karena, menurutnya, hal ini akan meningkatkan kepercayaan investor global terhadap kinerja industri perbankan dan kondisi ekonomi yang semakin baik.
"Perbankan kita memang menarik, bank-bank asing semuanya ingin masuk. Nggak masalah walaupun ada pandemi covid-19, itu pun tidak selamanya," kata Piter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News