"Transaksi dengan QRIS ini cashless, lebih efisien, higienis, sehat, dan enggak perlu uang kembalian. Karena kan biasanya susah cari uang kembalian itu, masa pakai permen kembaliannya," ucap Deputi Gubernur BI Sugeng usai menghadiri Kick Off Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP QRIS di pasar rakyat dan pusat perbelanjaan di Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat, 5 November 2021.
Sugeng menegaskan penciptaan QRIS merupakan langkah dan upaya bank sentral dalam mengedepankan kepentingan nasional. Khususnya agar bisa membawa ekonomi Indonesia ke tahap yang lebih tinggi, terkait pemanfaatan digitalisasinya.
"Kita tentunya enggak mau kalah dengan negara-negara lain, juga program elektronifikasi sudah cukup tinggi. Kita sekarang alhamdulillah juga sudah (sejajar)," tuturnya.
Ia melanjutkan, di Asia Tenggara, implementasi QRIS yang dilakukan Bank Indonesia sudah mensejajarkan dengan langkah yang dilakukan negara maju di kawasan, seperti Singapura.
"Di Asean ini kita juga sudah bisa mensejajarkan. Nanti ada QRIS cross border untuk perdagangan internasional. Ini sudah kita siapkan," jelasnya.
Di sisi lain, Sugeng juga merasa bangga karena QRIS telah diimplementasikan di pasar tradisional. Ini tercipta berkat kerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang terus mensosialisasikan manfaat dan kemudahan QRIS dalam bertransaksi.
"Yang saya kagum adalah, dulu itu pesimis kalau (QRIS) bisa digunakan di pasar-pasar tradisional, susah. Ternyata sekarang bisa berkat Kemendag, ini konkret," sebut dia.
Oleh karena itu, Bank Indonesia terus berkomitmen untuk memperluas cakupan pemanfaatan QRIS di berbagai wilayah Indonesia. Termasuk pasar tradisional sebagai pusat aktivitas ekonomi masyarakat di daerah.
"Karena ibu-ibu (pedagang pasar) tadi sudah bisa pakai. Kita harapkan nanti program SIAP QRIS ini akan diimplementasikan di seluruh Indonesia," pungkas Sugeng.
Adapun hingga awal November 2021 jumlah merchant yang menggunakan QRIS telah mencapai 12,1 juta pedagang dengan nilai transaksi sebanyak Rp7,6 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News