Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi memaparkan bahwa Indonesia juga berpeluang untuk meningkatkan kegiatan perbankan berbasis syariah dengan mengembangkan ragam jenis instrumen pembiayaan syariah. Saat ini, presentase saham syariah telah mencapai 63 persen dari saham yang tercatat di pasar modal Indonesia.
"Kinerja pertumbuhan jumlah investor saham syariah sangat signifikan, dilihat dari empat tahun terakhir jumlah investor saham syariah di Indonesia meningkat 537 persen," kata Hasan dalam webinar, Senin, 5 Oktober 2020.
Capaian tersebut dinilai cukup memuaskan meski masih perlu ditingkatkan mengingat Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, sehingga pangsa pasarnya masih tersebar luas untuk dijangkau. Adapun pengembangan pasar modal syariah menjadi area penumbuhan dan pilar baru dalam fokus BEI lima tahun ke depan.
"Per Agustus 2020, investor saham syariah telah mencapai 78.199 investor atau sekitar 5,9 persen dari total investor saham di Indonesia," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa BEI telah mengambil strategi agar pasar modal syariah mampu bersaing di sektor lainnya melalui program edukasi serta inovasi produk. Sejumlah kebijakan telah diimplementasikan melalui pengembangan efek dan instrumen syariah, program pengembangan infrastruktur pasar modal syariah, program penguatan sinergi, dan pemanfaatan teknologi untuk pendidikan dan investasi syariah.
"Untuk mempercepat akses perluasan literasi dan inklusi pasar modal syariah, BEI juga menggunakan model community based, yaitu bekerja sama dengan berbagai kalangan dan komunitas," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id