Nilai Aset Bersih atau Net Asset Value (NAV)  Saratoga. Foto: Medcom.id.
Nilai Aset Bersih atau Net Asset Value (NAV) Saratoga. Foto: Medcom.id.

NAV Saratoga Turun 20% di 2023

Antara • 19 Maret 2024 16:02
Jakarta: Perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencatatkan Nilai Aset Bersih atau Net Asset Value (NAV) senilai Rp48,9 triliun pada 2023. Angka ini menurun 20 persen secara year on year (yoy) dibandingkan capaian 2022.
 
baca juga: Saratoga Cetak Net Asset Value Rp60,9 Triliun di Kuartal I-2022

"Gejolak harga komoditas sepanjang 2023 telah berdampak terhadap harga saham-saham perusahaan portofolio utama Saratoga, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). Fluktuasi harga saham itu ikut berdampak terhadap NAV Saratoga pada akhir tahun,” ujar Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan, dilansir Antara, Selasa, 19 Maret 2024.
 
Namun demikian, Devin optimistis melalui fundamental baik yang dimiliki, perusahaan portofolio seperti ADRO dan MDKA akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan ke depan.
 
"Apalagi, dua entitas tersebut berada di sektor strategis, yaitu komoditas batu bara, emas, nikel dan juga bisnis hilirisasi komoditas, yang berdampak langsung terhadap perekonomian global maupun domestik," ujar Devin.

Ia melanjutkan perseroan berhasil mengoptimalkan kinerja perusahaan-perusahaan portofolionya melalui capaian dividen dan hasil divestasi yang menguntungkan, tercermin dari arus kas dividen dan divestasi mencapai level tertinggi senilai Rp3,9 triliun di akhir 2023.
 
"Dengan dana kas itu, kami mempunyai kapasitas yang luas untuk melakukan berbagai inisiatif strategi investasi, baik di 2023 maupun pada tahun-tahun yang akan datang,” ujar Devin.

Biaya bunga terpangkas

Dalam kesempatan sama, Direktur Keuangan Saratoga Lany D Wong menyebut perseroan berhasil memperkuat likuiditas internal pada 2023, terlihat dari penurunan posisi utang yang juga berdampak terhadap terpangkasnya biaya bunga hingga 49 persen pada 2023.
 
"Berdasarkan posisi 31 Desember 2023, kami menurunkan utang bersih hingga 62 persen menjadi Rp263 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp688 miliar. Kami juga berhasil menjaga rasio biaya dan utang tetap berada pada tingkat yang sehat,” ujar Lany.
 
Ia menyebut, biaya operasional terhadap NAV masing-masing sebesar 0,5 persen dan loan to value menjadi 0,4 persen pada 2023, dari sebelumnya 1,1 persen pada 2022. Lanjutnya, perseroan pada tahun ini akan terus aktif menjalankan strategi investasinya, yang sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan