Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto
Ilustrasi. Foto: MI/Rommy Pujianto

Imbal Hasil Obligasi AS Bikin Rupiah Sulit Menguat

Annisa ayu artanti • 23 Oktober 2024 09:50
Jakarta: Rupiah terpantau masih melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini. Belum ada sentimen yang kuat untuk mendorong mata uang Garuda itu.
 
Mengacu data Bloomberg, Rabu, 23 Oktober 2024 rupiah pada pagi ini melemah 50 poin atau 0,32 persen menjadi Rp15.617 per USD.
 
Sementara jika mengacu pada data Yahoo Finance rupiah masih berada di level Rp15.554 per USD pada pagi ini. Posisi sama dengan penutupan perdagangan kemarin.

Analis mata uang Lukman Leong mengatakan, pelemahan rupiah pagi ini terjadi seiring menguatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS.
 
Baca juga: Rupiah Masih Tertekan di Tengah Kekhawatiran Prospek Ekonomi Global dan Pemilu AS

Rupiah bakal melemah terhadap dolar AS

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang masih melanjutkan penguatan dan imbal hasil obligasi AS yang naik oleh menurunnya ekspektasi pada pemangkasan suku bunga oleh The Fed,” kata Lukman dilansir Antara.
 
Ia menuturkan imbal hasil obligasi Pemerintah AS tenor 10 tahun naik ke level 4,222 persen.
 
Penguatan dolar AS didukung oleh pelemahan pada Euro oleh prospek pemangkasan suku bunga European Central Bank (ECB) yang lebih cepat setelah pernyataan Laggard mengenai inflasi di Eurozone yang turun lebih cepat dari harapan.
 
Selain itu, dolar AS juga masih didukung oleh situasi di Timur Tengah dan ketidakpastian menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan