Baca juga: Rupiah Menguat Jelang Rilis Inflasi AS Terbaru |
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah ditutup naik 53 poin atau 0,34 persen menjadi Rp15.402 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.455 per USD.
"Kinerja mata uang rupiah berkinerja positif akibat suasana pasar yang dipenuhi kehati-hatian menanti data Indeks Harga Konsumen (CPI) Agustus akan dirilis pada Rabu malam nanti,” kata Analis ICDX Taufan Dimas Hareva dikutip dari Antara, Rabu, 11 September 2024.
Menurut Taufan, data krusial tersebut akan mempengaruhi ekspektasi pasar mengenai ukuran penurunan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve (Fed) pada pertemuan kebijakan 17-18 September dan menentukan langkah The Fed selanjutnya.
IHK AS diprediksi naik
Indeks Harga Konsumen (IHK) utama AS diperkirakan naik 0,2 persen pada Agustus dan tingkat tahunan terlihat melambat dari 2,9 persen menjadi 2,6 persen, atau terendah sejak 2021.Sementara itu, IHK inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi yang bergejolak, diantisipasi berada di 0,2 persen dan bertahan pada tingkat tahunan 3,2 persen selama bulan yang dilaporkan.
Tanda-tanda lebih lanjut dari pendinginan inflasi akan meningkatkan spekulasi pasar untuk pelonggaran kebijakan yang lebih agresif oleh Federal Reserve sehingga menguatkan pergerakan mata uang Garuda.
Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu meningkat ke level Rp15.415 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.447 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News