Ilustrasi. Foto: Dok.MI
Ilustrasi. Foto: Dok.MI

Alasan BTN Belum Gabung Merger Bank Syariah BUMN

Husen Miftahudin • 22 Oktober 2020 20:58
Jakarta: Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk belum berencana bergabung ke dalam merger bank syariah BUMN, yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah (BNIS). Saat ini, bisnis syariah perusahaan belum terpisah (spin-off) menjadi Bank Umum Syariah (BUS) lantaran masih berstatus UUS.
 
"Karena status kita memang masih UUS bukannya BUS. Mungkin 2023 bisa mengarah ke sana," ucap Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury dalam konferensi pers Paparan Kinerja BTN Kuartal III-2020 secara virtual di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2020.
 
Meski demikian, pihaknya menyatakan kesiapannya dan mengikuti arahan pemerintah terkait aksi merger bank syariah BUMN tersebut. Sampai saat ini pihaknya masih menantikan arahan dari pemegang saham.

"Arahan pemegang saham karena transaksi merger adalah holder action, maka perseroan akan mengikuti arahannya seperti apa. Jadi mungkin kalau dari sisi apakah ikutan, nanti akan ikutan," ungkap Pahala.
 
Pahala menjelaskan hingga kuartal III-2020 ini aset UUS BTN naik 11,02 persen (yoy) dari Rp29,46 triliun pada kuartal II-2019 menjadi Rp32,71 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 4,51 persen (yoy) dari Rp23,31 triliun pada September 2019 menjadi Rp24,36 triliun di September 2020.
 
UUS BTN juga mencatatkan perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp22,65 triliun pada September 2020. "Dengan kinerja bisnisnya, BTN Syariah meraih laba bersih senilai Rp112,34 miliar pada kuartal III-2020," ungkapnya.
 
Secara umum, BTN berhasil meraup laba bersih sebanyak Rp1,12 triliun di kuartal III-2020. Angka ini melesat 39,72 persen ketimbang periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang hanya membukukan laba bersih sebesar Rp801 miliar.
 
Laba bersih perseroan ditopang penurunan beban bunga dan efisiensi. Beban bunga BTN tercatat turun 3,49 persen yoy menjadi Rp11,95 triliun per kuartal III-2020. Penurunan beban bunga tersebut ditopang oleh aksi korporasi dalam pemangkasan dana mahal. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan