"Perseroan menyambut positif rencana investasi yang telah disampaikan oleh BPKH tersebut. Proses ini telah dimulai sejak tahun lalu dan saat ini dalam tahap finalisasi. Kami berharap proses ini dapat segera tuntas dalam waktu dekat," kata Permana, seperti dikutip dari keterangannya yang diterima Medcom.id, Jumat, 15 Januari 2021.
Permana berpendapat BPKH merupakan institusi yang sangat kuat dan tepat untuk menjadi investor bagi Bank Muamalat. Apalagi semangat dan model bisnis BPKH yang fokus pada pengembangan segmen haji cocok dengan target pasar yang juga menjadi fokus bisnis Bank Muamalat.
Selain itu, lanjutnya, Bank Muamalat memiliki nasabah yang sangat loyal dengan tingkat engagement yang tinggi. Sebagai informasi, masih kata Permana, baru-baru ini Bank Muamalat dinobatkan sebagai bank peringkat pertama dalam Satisfaction, Loyalty & Engagement Awards.
"Prestasi ini kami pertahankan selama tiga tahun berturut-turut. Kami sekaligus memohon dukungan dari rekan-rekan media agar rencana dan niat baik ini dapat berjalan dengan lancar," tukasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, BPKH akan menanamkan investasi di Bank Muamalat dalam bentuk peningkatan saham sebesar Rp1 triliun dan sukuk subordinasi sebesar Rp2 triliun. Lebih lanjut, jumlah persentase saham setelah penyuntikan modal masih dihitung.
Sementara itu, BPKH menyebutkan bahwa dana kelolaan haji pada 2020 meningkat 15 persen dibandingkan dengan 2019, yaitu dari Rp124,3 triliun pada 2019 menjadi Rp143,1 triliun pada 2020. "Alhamdulillah dana kita meningkat 15 persen dibandingkan 2019," kata Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu.
Anggito mengaku bersyukur meski di tengah kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional dan global akibat pandemi covid-19 pada 2020, BPKH masih dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 15 persen dibandingkan dengan 2019.
Ia mengatakan bahwa dana kelolaan haji pada 2020 itu akan tetap tumbuh sekitar 10 persen, bahkan jika ibadah haji pada tahun tersebut tetap dilaksanakan. "Jadi misalnya dana itu dipakai untuk haji tahun lalu, itu kita masih tumbuh sekitar 10 persen," tuturnya.
Pencapaian pada 2020 itu melebihi target dana kelolaan yang ditetapkan oleh BPKH untuk 2020, yaitu sebesar Rp139,5 triliun. Pertumbuhan pencapaian dana kelolaan tersebut, katanya, didukung oleh pertumbuhan jumlah jamaah yang juga melebihi target.
"Jadi alhamdulillah, meski dalam situasi yang sulit, umat tetap memprioritaskan untuk mendaftar haji sebagai salah satu prioritas alokasi kegiatan yang penting," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News