Ilustrasi rupiah. Foto: Medcom.id
Ilustrasi rupiah. Foto: Medcom.id

Rupiah Takluk Meski Outlook Utang Indonesia Naik Jadi Positif

Husen Miftahudin • 26 Juli 2023 19:30
Jakarta: Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini mengalami pelemahan. Mata uang Garuda tersebut pun kembali berada di level Rp15 ribuan per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 26 Juli 2023, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp15.022 per USD. Mata uang Garuda tersebut turun 24,5 poin atau setara 0,16 persen dari posisi Rp14.998 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, kenaikan outlook utang Indonesia dari stabil menjadi positif oleh Lembaga Pemeringkat Rating and Investment Information, Inc. (R&I), tak mampu menyelamatkan rupiah dari keganasan dolar AS.

"Dolar AS mendapat dorongan ketika data menunjukkan kepercayaan konsumen AS naik ke level tertinggi dua tahun pada Juli 2023, karena inflasi turun sementara ekonomi menunjukkan ketahanan meskipun suku bunga lebih tinggi," ungkap Ibrahim dalam analisis hariannya.
 
Baca juga: Rupiah Lesu, Balik Lagi ke Posisi Rp15 Ribuan/USD

Menanti arah suku bunga Fed


Sementara itu, Federal Reserve AS menyelesaikan pertemuan penetapan kebijakan dua hari di akhir sesi ini dan secara luas diperkirakan akan mengesahkan kenaikan seperempat poin, yang akan menjadi kenaikan ke-11 dalam ke-12 pada pertemuan kebijakan terakhirnya.
 
Namun, ada ketidakpastian mengenai apakah bank sentral akan berusaha menaikkan suku lagi di akhir tahun atau apakah kenaikan ini menandai akhir dari siklus pengetatan yang agresif.
 
"Dengan demikian, komentar dari Ketua Jerome Powell setelah keputusan tersebut akan dipelajari dengan seksama untuk petunjuk pemikiran para pembuat kebijakan," paparnya.
 
Selain itu, Bank Sentral Eropa juga secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin lebih lanjut ketika bertemu pada Kamis, tetapi para pelaku pasar mulai mempertanyakan apakah bank sentral ini mampu menaikkan lagi tahun ini mengingat bukti bangunan dari perlambatan ekonomi.
 
Di sisi lain, survei Purchasing Manager menunjukkan aktivitas manufaktur yang memburuk di zona euro. Sementara Ifo Jerman menyarankan semangat bisnis di ekonomi terpenting kawasan itu memburuk pada Juli untuk bulan ketiga berturut-turut.
 
"Goldman Sachs memangkas perkiraan pertumbuhan 2023 untuk zona euro, menyusul data aktivitas ekonomi yang lebih lemah," terang Ibrahim.
 
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan besok akan bergerak secara fluktuatif meskipun kemungkinan besar akan kembali mengalami pelemahan.
 
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp15.010 per USD hingga Rp15.080 per USD," tutup Ibrahim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan