Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

IHSG Pagi Merekah, 205 Saham Dapat Rapor Hijau

Angga Bratadharma • 27 Juli 2023 09:33
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi dibuka melemah tapi tak berapa lama balik arah ke area hijau. Para investor perlu berhati-hati dalam berinvestasi di pasar saham pada hari ini karena ada potensi indeks acuan saham Indonesia tertekan.
 
IHSG Kamis, 27 Juli 2023, perdagangan pagi dibuka di posisi 6.948 dan tak berapa lama menguat ke level 6.951. Posisi tertinggi di 6.959 dan terendah di 6.943. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 1,4 miliar lembar saham senilai Rp668 miliar. Sebanyak 205 saham menguat, sebanyak 158 saham melemah, dan sebanyak 236 saham stagnan.
 
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir bervariasi pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke kisaran target 5,25-5,5 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 82,05 poin atau 0,23 persen menjadi 35.520,12. Indeks S&P 500 kehilangan 0,71 poin atau 0,02 persen menjadi 4.566,75. Indeks Komposit Nasdaq turun 17,27 poin atau 0,12 persen menjadi 14.127,28.
Baca: Isu Perombakan Direksi Pertamina, Nicke Widyawati: Kewenangan Pemegang Saham

Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir merah, dengan teknologi dan material memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,30 persen dan 0,28 persen. Sementara itu, jasa komunikasi dan industri memimpin penguatan dengan naik masing-masing 2,65 persen dan 0,66 persen.
 
Saham AS berakhir beragam setelah The Fed mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari. Bank sentral AS menaikkan suku bunga ke level tertinggi sejak 2001, mengangkat kisaran target untuk suku bunga federal fund menjadi 5,25-5,5 persen. Itu menandai kenaikan suku bunga ke-11 sejak Maret 2022.
 
"The Fed akan terus mengambil pendekatan yang bergantung pada data dalam menentukan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat. Karena investor berjuang untuk menemukan petunjuk tentang kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut," kata Ketua Fed Jerome Powell pada konferensi pers.
 
"Paradoksnya, pertemuan Fed hari ini adalah salah satu siklus yang paling pasti dan tidak pasti. Namun, investor tetap terbagi atas apakah ini menandai peningkatan terakhir dalam kampanye pengetatan saat ini," kata Ahli Strategi Makro Pendapatan Tetap Global Goldman Sachs Asset Management Gurpreet Gill, dalam sebuah wawancara dengan MarketWatch.
 
Analis Pasar Senior Oanda Craig Erlam mengungkapkan hal terakhir yang diinginkan para pembuat kebijakan adalah investor menganggap ini sebagai akhir dari proses pengetatan. "Tetapi itu akan menjadi pesan yang sangat sulit untuk disampaikan, terutama dengan tidak adanya prakiraan baru," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan