Ilustrasi komoditas pangan penyumbang inflasi - - Foto: MI/ John Lewar
Ilustrasi komoditas pangan penyumbang inflasi - - Foto: MI/ John Lewar

Survei BI: Inflasi 0,68% di Maret 2022

Eko Nordiansyah • 25 Maret 2022 20:05
Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan harga sampai dengan minggu keempat Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,68 persen. Hal ini berdasarkan Survei Pemantauan Harga yang menunjukkan perkembangan harga tetap terkendali.
 
Dengan perkembangan tersebut, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkiraan inflasi Maret 2022 secara tahun kalender sebesar 1,24 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,68 persen (yoy).
 
"Penyumbang utama inflasi Maret 2022 sampai dengan minggu IV yaitu komoditas cabai merah sebesar 0,11 persen (mtm), bahan bakar rumah tangga (BBRT) sebesar 0,7 persen (mtm), telur ayam ras sebesar 0,06 persen (mtm)," kata dia dalam keterangan resminya, Jumat, 25 Maret 2022.
 
Inflasi juga disumbang emas perhiasan dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,05 persen (mtm), tempe sebesar 0,04 persen (mtm), cabai rawit, minyak goreng, sabun detergen bubuk/cair, angkutan udara dan jeruk masing-masing sebesar 0,03 persen (mtm), tahu mentah, daging sapi, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 persen (mtm)
 
Selain itu, bawang merah, bawang putih dan gula pasir juga menyumbang inflasi masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm). Sementara komoditas yang mengalami deflasi pada periode ini yaitu tomat sebesar minus 0,01 persen (mtm).
 
Ia menambahkan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan eksternal yang meningkat.
 
"Serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan