Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: MI/PANCA SYURKANI
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. FOTO: MI/PANCA SYURKANI

Bos BI Tekankan Pentingnya Diversifikasi Mata Uang Demi Perkuat Stabilitas Perekonomian

Husen Miftahudin • 16 Februari 2022 19:03
Jakarta: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menekankan pentingnya diversifikasi penggunaan mata uang untuk memfasilitasi investasi dan perdagangan global bagi negara berkembang. Hal tersebut dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kerentanan.
 
"Termasuk berbagai potensi risiko dampak sistemik dari guncangan global seperti normalisasi kebijakan negara-negara maju," ujar Perry, dalam acara Finance Track Main & Side Event February Series, Rabu, 16 Februari 2022.
 
Terkait hal tersebut, sejumlah inisiatif bilateral ditempuh untuk mengimplementasikan diversifikasi mata uang. Antara lain melalui penggunaan Local Currency Settlement (LCS) untuk mendukung stabilitas perekonomian.

"LCS sebagai salah satu implementasi diversifikasi mata uang dapat mengendalikan volatilitas nilai tukar dan mendukung ekonomi. Pada 2022, transaksi LCS ditargetkan meningkat, setelah tumbuh signifikan di 2021, serta direncanakan akan merambah negara lainnya," tegas Perry.
 
Senada dengan hal tersebut, Gubernur People's Bank of China (PBoC) Yi Gang turut menyampaikan dukungannya pada skema diversifikasi mata uang. Ia meyakinkan bahwa skema kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal (LCS) dapat meningkatkan perdagangan dan investasi.
 
"Melalui implementasi LCS antara Tiongkok dengan Indonesia dapat memperkuat ekonomi kedua negara sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi di kawasan Asia," tuturnya.
 
Chief Representative of The Bank for International Settlements (BIS) for Asia and The Pacific Siddharth Tiwari menambahkan perlunya mendorong daya tarik pasar mata uang lokal melalui pengembangan pasar keuangan dengan penggunaan mata lokal, di antaranya pasar surat utang negara, pasar repo, dan pasar derivatif untuk lindung nilai atas risiko nilai tukar.
 
"Perlu juga bagi bank sentral untuk menggandeng para investor untuk meningkatkan investasinya pada surat utang korporasi dalam mata uang lokal," pungkas Siddharth Tiwari.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan