Mengacu data Bloomberg, Jumat, 14 Juni 2024, rupiah melemah 32,5 poin atau 0,2 persen dibandingkan dengan level penutupan kemarin menjadi Rp16.302 per USD.
Sementara itu berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 35 poin atau 0,22 persen nyaris Rp16.299 per USD.
Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berada pada posisi Rp16.264 per USD.
Baca juga: Rupiah Naik Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah dari Perkiraan |
Rilis data ekonomi AS
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pelemahan rupiah ini terjadi seiring dengan pasar yang menunggu rilis sentimen konsumen Amerika Serikat (AS) Juni 2024.
"Pada hari ini, pelaku pasar menantikan rilis data consumer sentiment AS Juni yang diperkirakan meningkat meskipun ekspektasi inflasi dalam satu tahun diperkirakan akan melandai," kata Josua.
Selain itu, Josua menuturkan perkembangan sentimen di Zona Euro juga diperkirakan akan mempengaruhi pergerakan pasar pada hari ini.
Pada Kamis, 13 Juni 2024 volume perdagangan obligasi Pemerintah Indonesia tercatat sebesar Rp15,50 triliun, lebih rendah dibandingkan volume perdagangan pada Rabu, 12 Juni 2024 sebesar Rp16,33 triliun.
Kepemilikan asing pada obligasi Pemerintah Indonesia turun sebesar Rp800 miliar menjadi Rp805 triliun atau 14 persen dari total beredar pada 12 Juni 2024.
Josua memperkirakan rupiah akan berada di rentang Rp16.225 per USD sampai dengan Rp16.325 per USD pada perdagangan hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di