Ilustrasi proyek konstruksi Waskita Karya - - Foto: MI/ Airlangga
Ilustrasi proyek konstruksi Waskita Karya - - Foto: MI/ Airlangga

Langkah Penyehatan Keuangan Bikin Waskita Pede 2023 Bisa Cetak Untung

Husen Miftahudin • 04 November 2021 15:20
Jakarta: PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) optimistis mencetak untung pada 2023 setelah menerapkan delapan langkah penyehatan keuangan perseroan.
 
"Kami fokus mengurangi kerugian secara signifikan pada periode penyehatan tahun 2021 dan 2022," ucap Direktur utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono, dalam keterangan resminya, Kamis, 4 November 2021.
 
Adapun progres implementasi yang telah dilaksanakan perusahaan yakni, pada periode kuartal ketiga tahun ini Waskita telah resmi mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 untuk penyelesaian proyek jalan tol, obligasi penjaminan pemerintah untuk refinancing, serta tambahan modal kerja sindikasi dengan penjaminan pemerintah.

Hal tersebut dilakukan untuk melanjutkan dan mendorong percepatan pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

 
"Sehingga paket lengkap penjaminan pemerintah telah resmi disetujui pada kuartal ketiga 2021 dan akan difinalisasi pada akhir 2021," paparnya.
 
Di sisi lain, perseroan juga telah melakukan restrukturisasi utang bank pada perseroan dan anak usaha dimana secara konsolidasian perseroan telah merestrukturisasi utang bank pada level 92,35 persen dari target.
 
Dengan restrukturisasi ini, sebut Destiawan, perseroan dapat meningkatkan efisiensi dengan memperpanjang masa fasilitas kredit sampai dengan 2026 dan mendapatkan bunga yang lebih kompetitif.
 
"Kedepannya perseroan juga fokus mengurangi  komposisi utang melalui proses divestasi tol-tol yang akan diselesaikan dengan dukungan likuiditas yang diperoleh dari dukungan pemerintah," urainya.
 
Setelah melaksanakan aksi korporasi dan restrukturisasi tersebut, perseroan akan fokus meningkatkan kinerja operasional dan keuangan dengan likuiditas yang jauh lebih baik. Perseroan akan fokus dalam menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur sehingga mempermudah proses divestasi yang juga merupakan fokus saat ini dengan tujuan menurunkan kewajiban secara bertahap.
 
Selain fokus pada penyelesaian proyek existing, perseroan juga berupaya meningkatkan perolehan nilai kontrak baru dengan fokus pada bisnis water infrastructure, airports, top 3 railroad segment and international growth, serta meningkatkan peran komite investasi dan manajemen risiko pada pemilihan proyek-proyek baru tersebut.

Kontrak baru Waskita

Pada kuartal III-2021, perseroan telah memperolehan nilai kontrak baru sebesar Rp12,01 triliun yang terdiri dari proyek investasi/business development (68,05 persen), pemerintah (24,96 persen), proyek BUMN (4,48 persen), dan proyek swasta (2,51 persen).
 
Berdasarkan tipe proyek, jelasnya, pencapaian kontrak baru tersebut berasal dari jalan dan jembatan (58,89 persen), bangunan (13,03 persen), infrastruktur air (12,30 persen), anak usaha (11,40 persen), EPC (3,50 persen), dan lain-lain (0,88 persen).
 
Waskita menargetkan total perolehan nilai kontrak baru pada 2021 adalah sekitar Rp20,68 triliun dan sampai dengan saat ini perseroan masih optimistis untuk dapat mencapai target nilai kontrak baru sampai dengan akhir tahun dengan likuiditas yang jauh lebih baik dan struktur biaya operasional yang lebih lean.
 
"Kedepannya manajemen akan terus berupaya menjamin going concern perseroan dengan implementasi program delapan stream penyehatan keuangan Waskita Karya," pungkas Destiawan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan