"Gubernur Fed Randal Quarles mengatakan dia mendukung langkah awal untuk memulai pengurangan aset pada November 2021, tetapi menambahkan bahwa meningkatnya tekanan inflasi yang dapat memerlukan respons kebijakan juga menjadi perhatian," ucap Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari siaran persnya, Kamis, 21 Oktober 2021.
Di seberang Atlantik, lanjutnya, Bank of England (BOE) kemungkinan akan menjadi bank sentral besar pertama yang menaikkan suku bunga dalam siklus pasca covid-19. Namun, beberapa ekonom memperkirakan kenaikan pertama akan terjadi pada awal 2022.
Meskipun demikian, Ibrahim memperkirakan BOE akan menaikkan suku bunga kebijakan moneternya pada November, atau paling lambat Desember mendatang. Ini akibat inflasi yang diluar kendali jika tidak terjadi kekurangan tenaga kerja yang parah.
"Secara global kita cenderung melihat kenaikan suku bunga untuk mengekang inflasi di banyak negara, yang berarti dolar AS kurang menonjol dari sebelumnya, dalam hal ekspektasi kenaikan suku bunga," papar Ibrahim.
Dari faktor domestik, Ibrahim mengakui bahwa upaya pemerintah menjaga pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan pandemi covid-19 diapresiasi para pelaku pasar. Pasalnya, hal tersebut menjadi bukti tepatnya kebijakan dan program pemerintah.
Pemerintah dalam dua tahun terakhir berhasil menahan kontraksi ekonomi. Pada 2020, kontraksi ekonomi Indonesia hanya sebesar minus 2,07 persen (yoy) dan menjadikan Indonesia menempati peringkat ke-4 di antara negara G-20.
Memasuki 2021, penguatan pengendalian pandemi juga berhasil mendorong ekonomi Indonesia untuk tumbuh sebesar 7,07 persen (yoy) di kuartal II-2021, dan merupakan pertumbuhan tertinggi dalam 16 tahun terakhir.
"Konsumsi pemerintah terus memegang peranan aktif dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama pandemi, termasuk di kuartal kedua tahun 2021," jelas dia.
Alhasil, jelas Ibrahim, upaya ini dapat mendorong peningkatan pada komponen konsumsi rumah tangga dan investasi. Selain itu, pemulihan yang terjadi di berbagai sektor utama, seperti sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, sektor konstruksi, serta sektor transportasi dan pergudangan mencerminkan aktivitas ekonomi sudah kembali bangkit.
"Begitu juga dengan upaya pengendalian inflasi di level 1,68 persen (yoy) pada tahun 2020. Hingga September 2021, inflasi juga masih terjaga rendah dan stabil di level 1,60 persen (yoy). Sementara dalam hal investasi, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami kenaikan," urai Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id