"Sampai 13 Agustus 2020 Bank Mandiri telah melakukan restrukturisasi atas lebih 545 ribu debitur dengan nilai baki debet Rp119,3 triliun," kata Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin dalam konferensi pers virtual, Rabu, 19 Agustus 2020.
Mayoritas debitur berasal dari segmen UMKM yakni sebanyak 324 ribu dengan baki debet sebesar Rp32,6 triliun. Kemudian diikuti oleh debitur dari segmen retail sebanyak 221 ribu dengan baki debet 25 triliun. Serta debitur dari segmen wholesale sebanyak 143 debitur dengan nilai baki debet Rp61,7 triliun.
"Sedikitnya ada sekitar 324 ribu debitur atau 59 persen diantaranya merupakan sektor SME dan mikro," ucapnya.
Dalam mendukung program ekonomi nasional (PEN) melalui penempatan uang negara, Bank Mandiri mencatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp26,9 triliun hingga 13 Agustus 2020
"Penyaluran tersebut didistribusikan kepada yang pertama untuk wholesale sebesar Rp17,4 triliun yang menyasar pada sektor sektor riil yang padat karya untuk mendorong penyerapan tenaga kerja, untuk segmen SME dan mikro sebesar Rp9,4 triliun yang menyasar sektor UMKM," jelas dia.
Lebih lanjut, emiten berkode BMRI tersebut juga menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di seluruh wilayah Indonesia. Adapun sektor penyaluran KUR tersebut beragam seperti pertanian dan perikanan, industri pengolahan, jasa produksi, serta perdagangan dan jasa.
"Sampai bulan Juni Bank mandiri telah menyalurkan KUR Rp7,03 triliun kepada 84 ribu debitur," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News