Mata uang rupiah. Foto : AFP.
Mata uang rupiah. Foto : AFP.

Rupiah Terkapar Keperkasaan Dolar AS

Arif Wicaksono • 04 Maret 2024 17:04
Jakarta: Mata uang rupiah melemah pada penutupan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah data-data Amerika Serikat (AS) memberikan dorongan ke laju dolar AS.
 
baca juga: Rupiah Melemah Setelah Data Manufaktur AS Menguat

Melansir Bloomberg, mata uang rupiah melemah 0,24 persen ke level Rp15.742 ribu per USD. Melansir Yahoo Finance, mata uang rupiah melemah 0,26 persen ke level Rp15.735 per USD.
 
Rupiah semakin melemah setelah pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah dibuka turun dua poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.706 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.704 per dolar AS.
 
Sementara itu, indeks dolar AS naik 0,02 persen menjadi 103,8. Indeks sudah turun minus 0,62 persen dalam setahun.

Naiknya data manufaktur AS

Naiknya Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Amerika Serikat (AS) Februari 2024 juga menekan laju rupiah. PMI manufaktur yang naik menandakan menguatnya kinerja sektor manufaktur Amerika Serikat.
 
Sementara, imbal hasil atau yield US Treasury (UST) turun sebesar tujuh basis poin (bps) menjadi 4,18 persen. Investor terus mencermati berbagai indikator ekonomi AS untuk menilai waktu penurunan suku bunga kebijakan oleh bank sentral AS atau The Fed.

Spekulasi atas suku bunga membuat testimoni yang akan datang oleh Ketua Fed Jerome Powell menjadi fokus utama. Para analis memperkirakan suku bunga akan tetap dalam waktu dekat.
 
"Kami memperkirakan ia akan tetap berpegang pada naskah yang sama dengan yang telah digunakan sejak rapat FOMC Januari, yaitu: The Fed membutuhkan bukti yang lebih meyakinkan inflasi berada di jalur yang tepat untuk kembali ke dua persen," tulis Analis ANZ dalam sebuah catatan.

Fokus investor

Fokus minggu ini juga tertuju data nonfarm payrolls untuk Februari, yang akan terbit pada Jumat, mengingat kekuatan pasar tenaga kerja juga menjadi salah satu pertimbangan utama the Fed untuk menyesuaikan suku bunga.
 
Antisipasi akan isyarat lain dari The Fed membuat pasar Asia tetap berada dalam range. Yen Jepang bergerak di sekitar level 150 per USD, dengan data utama Inflasi Tokyo memberikan lebih banyak petunjuk mengenai ekonomi Jepang.
 
Di sisi lain, inflasi Indonesia pada Februari 2024 tercatat 0,37 persen month on month (mom), naik dari sebelumnya 0,04 persen mom. Secara tahunan inflasi naik menjadi 2,75 persen year on year (yoy) dari 2,57 persen yoy.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan