Mengacu data RTI pada pukul 9.15 WIB, IHSG langsung meroket ke 6.725 atau naik 17,33 poin setara 0,26 persen. IHSG sempat menyentuh level tertinggi di 6.729 dan level terendahnya di 6.705.
Sebanyak 242 saham emiten bergerak menguat di perdagangan pagi ini. Sementara, 192 saham lainnya melemah dan sebanyak 210 saham stagnan.
Untuk sementara, total transaksi yang tercatat hingga pukul 09.15 WIB sebanyak Rp889,60 miliar dengan total saham yang diperdagangkan 1,983 miliar saham.
Saham Asia justru melempem
Sementara itu, saham Asia melemah, memulai dengan hati-hati karena investor bersiap untuk keputusan suku bunga kebijakan Tiongkok dan data ekonomi minggu ini, sambil menunggu sejumlah pejabat Federal Reserve AS untuk berbicara tentang perkiraan pasar untuk penurunan suku bunga tahun ini.
Dikutip dari Antara, indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,16 persen lebih rendah, sementara Nikkei Jepang melawan tren dengan kenaikan 0,5 persen, membangun optimisme dari minggu lalu selama musim laporan keuangan perusahaan.
Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 dibuka merosot 0,6 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong tergelincir 0,5 persen. Sementara itu, indeks S&P 500 berjangka turun 0,2 persen, dana Nasdaq berjangka melemah 0,3 persen.
Aksi awal yang lamban setelah laporan pada Jumat, 12 Mei 2023, menunjukkan sentimen konsumen AS merosot ke level terendah enam pada Mei dan ekspektasi inflasi jangka panjang melonjak ke level tertinggi sejak 2011, meningkatkan dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah.
Di pasar negara berkembang, lira Turki menyentuh level terendah baru dua bulan di 19,70 terhadap dolar AS, karena negara tersebut tampaknya menuju pemilihan presiden putaran kedua. Baht Thailand 0,7 persen lebih kuat setelah oposisi mengamankan kemenangan pemilu yang menakjubkan pada Minggu, 14 Mei 2023.
| Baca juga: Ini yang Dimaksud Scalping Saham dan Tips untuk Maksimalkan Cuan dengan Cepat! |
Menanti keputusan suku bunga Bank Sentral Tiongkok
Di sisi lain, investor sangat menantikan keputusan suku bunga Bank Sentral Tiongkok pada hari ini. Pengamat pasar yang disurvei oleh Reuters memperkirakan suku bunga kebijakan jangka menengah tidak berubah meskipun data minggu lalu mengecewakan yang memicu kekhawatiran tentang perlambatan global.
Tiongkok juga akan melaporkan produksi industri bulanan, penjualan ritel, dan data investasi aset tetap pada Selasa, 16 Mei 2023.
"Peningkatan besar dari tahun ke tahun seharusnya tidak mengejutkan, mengingat hal itu diukur terhadap ekonomi stagnan yang terkunci," kata Kepala Penelitian di Pepperstone, Chris Weston.
"Namun, dengan data Tiongkok yang memunculkan beberapa kekhawatiran akhir-akhir ini - kami telah melihat data impor, IHP (indeks harga produsen), dan pinjaman yang buruk - pertumbuhan China sangat menjadi jantung pergerakan pasar," tambah Weston.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
