Jakarta: Akulaku, platform keuangan dan perbankan digital di Asia Tenggara, terus memperlihatkan optimismenya atas penerapan layanan perbankan digital di Indonesia. Digitalisasi diharapkan berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan industri jasa keuangan di masa mendatang.
Dengan keyakinan kuat pada transformasi berbasis teknologi, Akulaku berkomitmen menghadirkan layanan perbankan kepada masyarakat luas melalui kepemilikan jangka panjang dan kerja sama strategis dengan Bank Neo Commerce (BNC). Didirikan pada 2016, visi Akulaku menjadikan layanan keuangan lebih inklusif dan terjangkau bagi masyarakat luas melalui teknologi.
Akulaku pertama kali mengakuisisi saham Bank Yudha Bhakti pada 2019, yang pada saat itu merupakan bank nasional berskala kecil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bank tersebut kemudian berganti nama menjadi Bank Neo Commerce dan diperkenalkan kembali sebagai platform layanan perbankan digital pada Maret 2021 seiring diluncurkannya aplikasi neobank.
Akulaku menjadi pemegang saham pengendali BNC pada November 2021. Hingga akhir 2022, BNC melayani lebih dari 20 juta nasabah. BNC menawarkan berbagai layanan, termasuk di antaranya pembukaan rekening secara daring, deposito berjangka, pembukuan dan pencatatan pribadi, transfer elektronik dengan bebas biaya, hingga berbagai layanan pembayaran.
Chief Financial Officer Akulaku Group Fan Zhang menjelaskan aplikasi neobank juga menawarkan pinjaman bagi nasabah perorangan dan bisnis, serta memungkinkan nasabah berinvestasi emas dan aset keuangan lainnya. Akulaku memiliki pandangan positif tentang prospek pertumbuhan dan adopsi layanan perbankan digital yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Kami yakin BNC dapat berperan penting di sektor ini, karena menjadikan layanan perbankan bagi nasabah menjadi lebih murah, lebih luas, dan lebih dalam di Indonesia," ujar Fan Zhang, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 18 Juni 2023.
Kendati demikian, ia menyadari akan terus ada tantangan-tantangan lain di masa depan. Sementara itu, dengan jumlah populasi unbanked yang masih signifikan di Asia Tenggara dan juga penetrasi seluler yang tinggi, Akulaku menyadari potensi BNC untuk memantapkan dirinya sebagai bank dengan layanan digital.
"Perkembangan lanskap regulasi, keseimbangan antara pertumbuhan dan investasi keuangan, serta kebutuhan untuk membangun kepercayaan dalam menggunakan layanan perbankan digital adalah beberapa hal yang menjadi tantangan di depan," pungkas Zhang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Dengan keyakinan kuat pada transformasi berbasis teknologi, Akulaku berkomitmen menghadirkan layanan perbankan kepada masyarakat luas melalui kepemilikan jangka panjang dan kerja sama strategis dengan Bank Neo Commerce (BNC). Didirikan pada 2016, visi Akulaku menjadikan layanan keuangan lebih inklusif dan terjangkau bagi masyarakat luas melalui teknologi.
Akulaku pertama kali mengakuisisi saham Bank Yudha Bhakti pada 2019, yang pada saat itu merupakan bank nasional berskala kecil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bank tersebut kemudian berganti nama menjadi Bank Neo Commerce dan diperkenalkan kembali sebagai platform layanan perbankan digital pada Maret 2021 seiring diluncurkannya aplikasi neobank.
Akulaku menjadi pemegang saham pengendali BNC pada November 2021. Hingga akhir 2022, BNC melayani lebih dari 20 juta nasabah. BNC menawarkan berbagai layanan, termasuk di antaranya pembukaan rekening secara daring, deposito berjangka, pembukuan dan pencatatan pribadi, transfer elektronik dengan bebas biaya, hingga berbagai layanan pembayaran.
Baca: Punya Banyak Manfaat, Menko Airlangga Ajak Masyarakat Gabung BPJS Ketenagakerjaan |
Chief Financial Officer Akulaku Group Fan Zhang menjelaskan aplikasi neobank juga menawarkan pinjaman bagi nasabah perorangan dan bisnis, serta memungkinkan nasabah berinvestasi emas dan aset keuangan lainnya. Akulaku memiliki pandangan positif tentang prospek pertumbuhan dan adopsi layanan perbankan digital yang berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Kami yakin BNC dapat berperan penting di sektor ini, karena menjadikan layanan perbankan bagi nasabah menjadi lebih murah, lebih luas, dan lebih dalam di Indonesia," ujar Fan Zhang, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 18 Juni 2023.
Kendati demikian, ia menyadari akan terus ada tantangan-tantangan lain di masa depan. Sementara itu, dengan jumlah populasi unbanked yang masih signifikan di Asia Tenggara dan juga penetrasi seluler yang tinggi, Akulaku menyadari potensi BNC untuk memantapkan dirinya sebagai bank dengan layanan digital.
"Perkembangan lanskap regulasi, keseimbangan antara pertumbuhan dan investasi keuangan, serta kebutuhan untuk membangun kepercayaan dalam menggunakan layanan perbankan digital adalah beberapa hal yang menjadi tantangan di depan," pungkas Zhang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News