Mengutip Antara, Senin, 21 November 2022, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah tujuh poin atau 0,04 persen ke posisi Rp15.691 per USD dibandingkan dengan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.684 per USD.
Sedangkan pada akhir pekan lalu, dolar AS sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB) dan tetap di jalur untuk kenaikan mingguan terbesarnya dalam lebih dari sebulan. Hal itu karena investor mengamati kenaikan imbal hasil obligasi dan terus bertaruh pada jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Mata uang AS menguat saat sesi berlangsung dan naik terhadap euro dan yen tetapi turun sedikit terhadap poundsterling, yang mendapatkan kembali beberapa penurunannya setelah sesi yang bergejolak pada Kamis, 17 November 2022, menyusul anggaran terbaru Inggris.
Baca: Airlangga: APEC Jadi Solusi Krisis Global |
Di AS, investor telah bereaksi terhadap komentar pembuat kebijakan hawkish dengan Presiden The Fed St Louis James Bullard mengatakan bahwa sekalipun di bawah analisis kebijakan moneter yang murah hati, The Fed perlu terus menaikkan suku bunga karena pengetatannya sejauh ini hanya berdampak terbatas terhadap inflasi yang diamati.
Euro turun 0,34 persen terhadap dolar AS pada 1,0329 per USD setelah naik 0,29 persen. Poundsterling memangkas kenaikan terhadap greenback dan bertahan naik 0,22 persen usai menguat 0,70 persen sebelumnya. Euro dan poundsterling mencapai tertinggi multi-bulan terhadap dolar awal pekan ini setelah data inflasi menunjukkan berkurangnya tekanan harga-harga AS.
Analis Senior FXStreet Joseph Trevisani menunjuk pada pernyataan hawkish dari pejabat The Fed seperti Bullard yang membantu menggagalkan spekulasi The Fed mendekati jeda dalam kampanyenya melawan inflasi, dan mengatur panggung untuk kenaikan dolar bersama dengan imbal hasil obligasi Pemerintah AS.
"Pemulihan imbal hasil obligasi Pemerintah AS selama dua hari memberikan dolar sedikit perbaikan setelah inflasi tajam minggu lalu mendorong aksi jual," pungkas Trevisani.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News