Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.
Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Pagi Gilas Dolar ke Rp14.877/USD

Husen Miftahudin • 29 Juli 2022 09:51
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan menjelang akhir pekan semakin menguat dan menjauhi level Rp15 ribu per USD.
 
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 29 Juli 2022, nilai tukar rupiah terhadap USD menguat ke level Rp14.877 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 44 poin atau setara 0,29 persen dari posisi Rp14.921 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Adapun rentang gerak rupiah berada di kisaran Rp14.857 per USD hingga Rp14.881 per USD. Sementara year to date (ytd) return terpantau sebesar 4,31 persen. Sedangkan data Yahoo Finance menunjukkan rupiah berada pada posisi Rp14.955 per USD.

Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta juga menguat 56 poin atau 0,37 persen ke posisi Rp14.866 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.922 per USD.
 
Sebelumnya, Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menilai kurs rupiah terhadap dolar AS mampu menguat karena kenaikan suku bunga The Fed sesuai dengan ekspektasi pasar. Adapun langkah moneter itu dilakukan guna memerangi ledakan inflasi di AS yang belum kunjung mereda.
 
Ia mengungkapkan perdagangan valuta asing (valas) global saat ini dipengaruhi kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin (bps), sesuai ekspektasi.
 
Baca juga: Analis: Rupiah Mampu Menguat Akibat Kenaikan Suku Bunga Fed Sesuai Ekspektasi

 
Kenaikan suku bunga 75 basis poin yang diumumkan oleh Otoritas Moneter AS, ditambah dengan tindakan sebelumnya pada Maret, Mei, dan Juni, kini telah mendongkrak suku bunga acuan bank sentral dari mendekati nol ke level antara 2,25-2,50 persen.
 
Kenaikan bunga AS tersebut adalah pengetatan kebijakan moneter tercepat sejak mantan Ketua Fed Paul Volcker berjuang melawan inflasi dua digit pada 1980-an. Penyembuhannya kemudian melibatkan resesi berturut-turut.
 
Kendati demikian, The Fed menambahkan sinyal kenaikan suku bunga ke depan tidak akan seagresif dua bulan terakhir yang sebesar 75 bps dan melihat kemungkinan resesi AS mengecil karena membaiknya fundamental ekonomi Negeri Paman Sam.
 
Dolar AS pun melemah di dekat level terendah tiga minggu terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada Kamis pagi, setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell meredakan kekhawatiran pedagang tentang berlanjutnya pengetatan moneter yang agresif.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan