Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan penurunan posisi cadangan devisa pada Januari 2022 dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan berkurangnya penempatan valuta asing (valas) perbankan di Bank Indonesia.
"Hal tersebut antara lain sebagai antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan membaiknya aktivitas perekonomian," jelas Erwin dalam keterangan resminya, Selasa, 8 Februari 2022.
Posisi cadangan devisa pada Januari 2022 tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
Erwin menambahkan, Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," pungkas Erwin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News