Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Ilustrasi. FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

Harga Emas Antam Pekan Ini Kian Murah

Angga Bratadharma • 01 Mei 2021 13:21
Jakarta: Harga emas milik PT Aneka tambang Tbk (Antam) pada perdagangan di sepanjang pekan ini terpantau bergerak menurun atau kian murah. Pemulihan ekonomi di Indonesia yang terus digenjot pemerintah membuat para investor memilih instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi ketimbang logam mulia.
 
Mengutip Logam Mulia Antam, Sabtu, 1 Mei 2021, harga emas Antam pada perdagangan di awal pekan ini atau tepatnya Senin, 26 April, berada di level Rp933 ribu per gram. Lalu pada Selasa, 27 April, harga emas Antam tertekan ke posisi Rp930 ribu per gram. Kemudian pada Rabu, 28 April, harga emas Antam kembali turun ke Rp926 ribu per gram.
 
Sedangkan pada Kamis, 29 April, harga emas Antam mampu menguat ke posisi Rp931 ribu per gram. Namun di akhir pekan atau tepatnya Jumat, 30 April, harga emas Antam kembali melemah ke level Rp922 ribu per gram. Sejauh ini emas Antam masih belum mampu melesat ke atas level Rp1 juta per gram.

Sementara itu, emas melemah lagi pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), memperpanjang kerugian untuk hari keempat berturut-turut. Kondisi itu terjadi karena melonjaknya imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan data ekonomi yang positif membuatnya tetap di bawah tekanan konstan.
 
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, menyusut 60 sen AS atau 0,03 persen menjadi USD1.767,70 per ons. Sehari sebelumnya, emas berjangka terpangkas USD5,6 atau 0,32 persen menjadi USD1.768,30.
 
Emas berjangka juga merosot USD4,9 atau 0,28 persen menjadi USD1.773,90, Rabu, 28 April, setelah turun tipis USD1,3 atau 0,07 persen menjadi USD1.778,80 pada Selasa, 27 April, dan naik tipis sebanyak USD2,3 atau 0,13 persen menjadi USD1.780,10 pada Senin 26, April.
 
Imbal hasil pada obligasi Pemerintah AS 10-tahun mencapai tertinggi dua minggu di 1,684 pada Kamis, 29 April, karena obligasi mulai dijual lagi minggu ini setelah melonjaknya kepercayaan konsumen AS, yang mencapai tertinggi 14-bulan pada April.
 
"Sementara pasar global bersiap untuk melampaui inflasi, emas berkinerja buruk. Arus keluar institusi-institusi terus membebani logam kuning ketika suku bunga nominal semakin mengurangi dampak perdagangan reflasi," kata TD Securities dalam sebuah catatan.
 
Selain belanja konsumen, serangkaian data ekonomi AS, dari inflasi hingga pembangunan rumah, harga rumah dan pekerjaan, telah melebihi perkiraan akhir-akhir ini, meningkatkan harapan untuk pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan dari pandemi virus korona.
 
“Saat ini ada peningkatan kepercayaan investor dan konsumen pada keadaan dunia dan keadaan ekonomi AS, dan oleh karena itu pada keadaan dolar,” kata Christian dari CPM Group.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan