Ilustrasi - - Foto: Medcom
Ilustrasi - - Foto: Medcom

Hingga Kuartal III, Barito Pacific Bukukan Pendapatan Rp23,36 Triliun

Husen Miftahudin • 04 November 2020 19:14
Jakarta: PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencetak kinerja positif per kuartal III-2020. Perseroan tercatat meraih pendapatan bersih konsolidasi sebesar USD1,66 miliar atau setara Rp23,36 triliun (kurs Rp14.600 per USD) dengan tingkat EBITDA USD386 juta dan keuntungan bersih konsolidasi sebanyak USD76 juta.
 
Emiten sumber daya alam yang terdiversifikasi dan terintegrasi ini juga mencatat keuntungan bersih yang dapat diatribusikan kepada perusahaan sebesar USD11,3 juta per kuartal III-2020, dari yang sebelumnya mencatatkan kerugian bersih sebesar USD8,9 juta pada kuartal II-2020.
 
Direktur Keuangan Barito Pacific David Kosasih mengatakan peningkatan kinerja perusahaan ini didorong oleh rebound pertumbuhan industri petrokimia. Sehingga, kinerja lini bisnis petrokimia BRPT terus menunjukkan tren positif pada kuartal III-2020 dibandingkan kuartal sebelumnya.


"Selain itu, bisnis anak perusahaan di sektor energi juga terus memberikan kontribusi yang besar dan stabil pada perolehan pendapatan dan laba secara konsolidasi," ujar David dalam keterangan resminya, Rabu, 4 November 2020.
 
Lebih jauh David menjelaskan bahwa anak usaha BRPT, yakni PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah menyelesaikan pabrik MTBE dan Butene-1 tepat waktu meskipun di tengah masa pandemi covid-19. Hal ini sesuai anggaran dan memenuhi spesifikasi untuk meningkatkan total kapasitas produksi sebesar 128KTA untuk MTBE dan 43KTA untuk Butene-1.
 
Menurutnya, pembangunan pabrik tersebut dapat menjadikan kapasitas total produksi TPIA secara keseluruhan menjadi 4,2 MTA. TPIA juga telah menyelesaikan pembangunan Enclosed Ground Flare baru, yakni teknologi suar tanpa asap di kompleks pabrik Cilegon dengan nilai investasi USD14 juta.
 
David menambahkan, peningkatan kinerja Barito Pacific juga dibantu oleh performa anak usaha di sektor energi terbarukan, Star Energy (SE). Untuk periode ini, terjadi peningkatan pendapatan bersih yang diraih SE yang mencapai USD394 juta atau tumbuh 4,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar USD378 juta.
 
"Kami optimistis ke depan, kontribusi SE pada BRPT akan semakin besar seiring perkembangan bisnis SE di Indonesia," jelas dia.

 
Saat ini, Star Energy merupakan perusahaan pengelola panas bumi dengan kapasitas sebesar 875 megawatt (MW) dan berencana untuk menambah kapasitas sampai dengan 1.200 MW dalam 10 tahun mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Des)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan