"Dalam kondisi saat ini di mana stimulus besar-besaran terjadi di AS dan berdampak terhadap kenaikan yield obligasi AS bertenor 10 tahun dan menguatnya indeks dolar mengakibatkan mata uang rupiah terus mengalami pelemahan," ucap Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu, 24 Maret 2021.
Dalam analisanya, Ibrahim mengungkapkan bahwa dolar AS sebagai safe haven mendekati level tertingginya dalam empat bulan terakhir. Hal ini imbas kekhawatiran atas gelombang covid-19 ketiga di Eropa, potensi kenaikan pajak di AS, serta meningkatnya ketegangan antara Barat dan Tiongkok.
"Penguncian Eropa yang diperpanjang telah melemahkan kepercayaan pada rebound global yang disinkronkan. Sementara itu, AS akan mengalami rebound yang mengesankan dalam beberapa bulan mendatang di tengah peluncuran vaksin, pembayaran stimulus, dan pembukaan kembali ekonomi," tutur Ibrahim.
Kekhawatiran atas laju pemulihan pandemi juga meningkat setelah Badan Kesehatan AS mengatakan bahwa vaksin Astrazeneca Plc menyertakan informasi yang sudah ketinggalan zaman. Menteri Keuangan Janet Yellen juga mendorong dana tambahan akibat adanya kenaikan pajak di masa depan yang akan diperlukan untuk membayar proyek infrastruktur dan investasi publik lainnya.
"Yellen bersaksi kepada Komite Jasa Keuangan DPR bersama dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang menegaskan bahwa lonjakan inflasi jangka pendek yang diharapkan akan bersifat sementara," tuturnya.
Adapun mengutip data Bloomberg pada penutupan perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap USD kembali melemah sebanyak 28 poin atau setara 0,20 persen ke posisi Rp14.425 per USD dari Rp14.396 per USD pada penutupan perdagangan di hari sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah juga berada di zona merah pada posisi Rp14.450 per USD. Rupiah melemah sebesar 60 poin atau setara 0,42 persen dari Rp14.390 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Begitu pula dengan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor), rupiah diperdagangkan di level Rp14.455 per USD atau melemah 354 poin dari nilai tukar rupiah pada perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp14.421 per USD.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.400 sampai Rp14.470 per USD," pungkas Ibrahim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id