Pasalnya, bank konvensional masih akan berdiri meski harus beradaptasi dengan perkembangan digital. "Jadi, tradisional bank masih akan tetap ada," kata Aviliani dalam diskusi Indef, Selasa, 10 Agustus 2021.
Aviliani menjelaskan perbankan tradisional akan tetap ada untuk menangani segmen-segmen khusus seperti perusahaan besar. Selain mengandalkan pendanaan dari pasar modal, perusahaan-perusahaan besar masih akan membutuhkan pendanaan dari sumber konvensional yaitu perbankan.
"Jadi nanti bank tradisional akan menangani corporate yang besar-besar. Sebagian corporate akan pindah ke pasar modal, sebagian lagi akan di bank tradisional," jelasnya.
Selain itu, kedepannya bank tradisional juga akan fokus menangani nasabah-nasabah prioritas yang menabung dana hingga triliunan. Aviliani menilai belum banyak orang 'kaya' yang berani menabung dalam jumlah besar di bank digital.
"Orang atau perusahaan yang menyimpan uang yang besar miliaran dan triliun nggak mungkin menggunakan neobank. Orang masih belum berani," ungkapnya.
Sementara untuk neobank, lanjutnya, akan fokus pada sistem pembayaran atau payment. Saat ini sudah cukup banyak perbankan tradisional yang telah mengembangkan bank digital.
"Makanya kalau dilihat bank selalu punya dua ada bank digital dan bank konvensional. Kenapa? karena dia ingin menangani sumber dananya itu berasal dari bank konvensional. Sedangkan bank digitalnya lebih banyak untuk payment sistem," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News